Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) sebagai regulator penyelenggaraan ibadah umrah menyampaikan secara resmi sejumlah temuan atas temuan kasus 13 jemaah umrah asal Indonesia yang positif covid-19 di Arab Saudi. Catatan dan evaluasi tersebut disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPRI di Jakarta, Rabu (18/11).
Menag mengatakan, sebanyak 359 jemaah umrah diberangkatkan dalam tiga gelombang di awal November 2020, setelah Arab Saudi membuka pintu bagi jemaah di luar negaranya per 1 November 2020.
Pemerintah Indonesia memberangkatkan 359 jemaah itu bertahap pada 1 November, 3 November dan 8 November. Mereka berasal dari 44 Penyelenggara Perjalalanan Ibadah Umrah (PPIU).
Dari hasil penelusuran, Menteri Agama Fachrul Razi menemukan adanya pelanggaran prosedur. Pertama, jemaah diberangkatkan umrah tanpa ada karantina terlebih dulu. “Namun, langsung berkumpul pada hari keberangkatan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang,” kata Fachrul.
Padahal, sesuai Keputusan Menteri Agama (KMA) No 719 Tahun 2020, Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah bertanggung jawab melakukan karantina jemaah yang akan berangkat ke Arab Saudi dan setelah tiba dari Arab Saudi. Dari kasus ini, Menag meminta PPIU disiplin melakukan karantina jemaah pada saat keberangkatan minimal 3 hari.
Selain mengabaikan karantina, sambung Menag, jemaah juga melakukan tes PCR covid-19 mepet dengan waktu keberangkatan dan itu pun pada satu laboratorium. Ini menjadi bentuk pelanggaran prosedur kedua. "Sehingga pada saat akan berangkat PCR atau Swab test belum keluar," sergahnya.
Ketika jemaah sampai di Arab Saudi, kata Fachrul, mereka diharuskan melakukan karantina selama 3 hari di hotel. Di situ, barulah ketahuan ada jemaah yang terinfeksi covid-19 setelah Kementerian Kesehatan Arab Saudi melakukan tes usap (swab) lewat PCR.
Dari tes itu diketahui ada 8 jemaah yang berangkat pada 1 November 2020 dan 5 jemaah yang berangkat 3 November 2020 terkonfirmasi positif covid-19.
“Dari 13 orang yang positif, 3 di antaranya sudah kembali ke Indonesia, 7 orang malam ini akan kembali ke tanah air, 3 orang masih karantina di Saudi,” ungkap Fachrul. (H-2)
Antara lain mengenai pemukiman haji hingga peluang Indonesia menggunakan Bandara Taif untuk kedatangan dan kepulangan jemaah.
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebut Kerajaan Arab Saudi mengirimkan sinyal positif terhadap urusan ibadah haji yang diajukan pemerintah Indonesia.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS), menyepakati sejumlah kerja sama strategis
Sejumlah anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) turut mendampingi. Rombongan Prabowo juga mendapatkan pengawalan ketat dari aparat penegak hukum setempat.
Hidayat Nur Wahid (HNW) berharap beragam hal yang akan dibicarakan dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi mendapatkan sambutan yang positif.
Prasetyo, yang akrab disapa Pras, menjelaskan alasan Indonesia membutuhkan penambahan kuota haji. Menurutnya, saat ini antrean haji terus memanjang.
MENTERI Agama Nasaruddin Umar turut mendampingi Presiden Prabowo Subianto menjalankan ibadah umrah.
Post-Umrah/Hajj Syndrome merupakan kondisi transisi psikologis, emosional, dan spiritual yang dialami oleh sebagian jamaah setelah menunaikan ibadah besar.
BPKH menyambut baik langkah Kementerian Perhubungan menjadikan Bandara Internasional Taif sebagai jalur alternatif bagi jamaah haji dan umrah Indonesia.
Data dari Global Web Index menunjukkan bahwa lebih dari 1,8 juta orang Indonesia berencana melaksanakan Umrah dalam waktu dekat.
Calon jemaah haji Indonesia dan dunia yang ingin menunaikan ibadah haji jalur furoda tahun ini tampaknya harus gigit jari.
53 jemaah haji asal Tanah Air wafat di Tanah Suci hingga hari ke-22 pelaksanaan ibadah haji.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved