Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Banyak Makan Telur Naikkan Risiko Diabetes

Mediaindonesia.com
17/11/2020 11:31
   Banyak Makan Telur Naikkan Risiko Diabetes
.(ANTARA/Akbar Tado)

TELUR sering dianggap sebagai sahabat pria. Rebus atau goreng, satu atau dua telur dapat mengenyangkan dalam waktu singkat. Pangan ini serbaguna dan  menyelamatkan kita pada hari-hari tersibuk atau paling malas.

Selain penggunaan kuliner, yang menambah popularitas telur yaitu profil nutrisi yang kaya. Ini memiliki banyak protein, mineral, vitamin, dan lemak sehat serta dikenal memiliki beberapa manfaat kesehatan.

Namun tahukah Anda bahwa makan terlalu banyak telur bisa berdampak buruk pada penderita diabetes? Ya, anda tidak salah dengar!

Studi terbaru yang dilakukan oleh China Medical University dan Qatar University menemukan bahwa konsumsi satu atau lebih telur per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes hingga 60%. Studi tersebut telah dipublikasikan di British Journal of Nutrition.

Diabetes menjadi perhatian utama di antara orang-orang di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini sekitar 6% populasi dunia terkena penyakit gaya hidup ini.

Faktanya, jumlahnya hampir dua kali lipat sejak dekade terakhir. Pengobatan yang tepat yaitu wajib mengelola diabetes, makanan, dan gaya hidup sehat. Ketiganya memainkan peran utama dalam menurunkan risiko penyakit ini.

Karena itu, para ahli sering merekomendasikan untuk menjaga pola makan kita untuk hidup sehat secara keseluruhan. "Diet adalah faktor yang diketahui dan dapat dimodifikasi yang berkontribusi pada timbulnya diabetes tipe 2. Jadi memahami berbagai faktor makanan yang mungkin memengaruhi peningkatan prevalensi penyakit itu penting," kata Dr Li.

Hubungan antara makan telur dan diabetes sering diperdebatkan. Penelitian ini bertujuan menilai orang yang mengonsumsi telur jangka panjang dan risiko terkena diabetes yang ditentukan oleh glukosa darah puasa," tambahnya.

Studi tersebut dilakukan terhadap 8.545 orang dewasa Tionghoa, usia rata-rata 50 tahun, dan periode antara 1991 dan 2009. Mereka menemukan bahwa konsumsi telur harian telur telah meningkat selama bertahun-tahun, mulai dari 16 gram pada 1991-1993, 26 gram pada 2000-2004, dan 31 gram pada 2009.

Ditemukan bahwa konsumsi 38 gram telur per hari meningkatkan risiko diabetes sekitar 25% dan lebih dari 50 gram telur per hari meningkatkannya hingga 60%. (NDTV/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya