Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

KLHK Catat Penurunan Hotspot Awal November Dibandingkan Tahun Lalu

Ferdian Ananda Majni
05/11/2020 17:50
KLHK Catat Penurunan Hotspot Awal November Dibandingkan Tahun Lalu
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Basar Manullang.(Ist/KLHK)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan jumlah hotspot atau titik panas terus mengalami tren penurunan hingga 91,54% jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Basar Manullang mengatalam data pemantauan titik panas sampai dengan Kamis 5 November 2020 berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Confident Level 80% terjadi tren penurunan hotspot.

"Pencapaian signifikan ini tidak lepas dari berbagai kebijakan dan aksi yang dilakukan oleh pemerintah dan peran masyarakat dalam mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla)," kata Basar kepada Media Indonesia, Kamis (5/11).

Menurutnya, pemerintah telah mensinergikan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya, dari tingkat pusat, daerah hingga tingkat tapak.

Berdasarkan pengalaman penangan karhutla, pada tahun 2020 dilakukan pendekatan tiga klaster utama yang menjadi strategi pencegahan karhutla. Lanjut Basar, klaster pertama adalah pengendalian operasional dalam sistem Satgas Terpadu di tingkat wilayah yang diperkuat dengan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang dilengkapi sarana dan pengetahuan teknis serta dibekali pengetahuan paralegal.

Klaster kedua, dilakukan dengan analisis iklim dan rekayasa hari hujan melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). TMC sebagai upaya pencegahan karhutla dilakukan dengan tujuan membasahi kawasan gambut yang rawan karhutla, mengisi kanal-kanal, kolam retensi, dan embung untuk menekan potensi karhutla.

Klaster ketiga, adalah pembinaan tata kelola lansekap, khususnya dalam ketaatan pelaku/ konsesi, praktik pertanian, dan penanganan lahan gambut.

"Upaya dan kerja keras pemerintah dan para pihak lainnya akan terus dilakukan, tidak akan berhenti dengan datangnya musim hujan," sebutnya.

Apalagi wilayah Indonesia yang luas dengan bentang iklim yang tidak merata di berbagian wilayah. Sehingga sebagian sedang mengalami musim basah, namun ada kalanya di wilayah bagian lainnya curah hujan masih kurang. (Fer/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya