Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Kemajuan Teknologi Percepat Pembuatan Vaksin

Kautsar Bobi
03/11/2020 06:31
Kemajuan Teknologi Percepat Pembuatan Vaksin
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

AHLI virologi dari Universitas Udayana Bali, Ngurah Mahardika, mengatakan kemajuan teknologi membawa pengaruh besar terhadap perkembangan vaksin. Saat ini, produksi vaksin dapat dilakukan dalam kurun waktu yang terbilang cepat.

Dahulu, terdapat beberapa hal yang menyebabkan pembuatan vaksin memerlukan waktu lama. Salah satunya adalah sulitnya mencari agen penyakit secara murni.

"Teknologi telah memungkinkan kita melakukannya dengan cepat. Tidak perlu lagi agen penyakit dan bisa dibuat sintetis, jadi bisa sangat cepat," ujar Mahardika dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (2/11).

Baca juga: Relawan Menerima Suntikan Kedua pada Minggu Depan

Selain itu, dalam membuat vaksin diperlukan bibit vaksin. Tanpa teknologi yang maju, sulit menemukan bibit vaksin dalam waktu singkat. Saat ini, dalam hitungan bulan, bibit vaksin dapat ditemukan.

"Sekarang hanya perlu waktu satu dua bulan saja untuk menemukan bibitnya," jelasnya.

Ia menambahkan sedikitnya ada empat ragam vaksin yang dibedakan bedasarkan bahan dasarnya. Pertama yang berbasis virus murni yang dimatikan sehingga tidak berbahaya bagi manusia, ada pula yang berbasis DNA atau mRNA, ketiga ada vaksin berbasis adenovirus, dan terakhir adalah vaksin berbasis protein.

"Vaksin berbasis virus yang dimatikan yang saat ini diujicobakan di Indonesia adalah jenis paling lazim, sehingga regulasi penggunaanya jauh lebih ringkas," tuturnya.

Sedangkan vaksin berbasis DNA dan adenovirus belum diterapkan pada manusia. Oleh sebab itu, penerapannya akan memakan waktu lama dalam proses regulasi. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik