Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
ANGGARAN program pencegahan stunting Rp27,5 triliun yang tersebar di 23 kementerian/lembaga dan pemerintah daerah terancam minim hasil karena kuatnya ego sektoral. Teguran keras dilayangkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam Rapat Koordinasi Teknis Nasional Percepatan Pencegahan Stunting secara daring, Rabu (21/10).
“Hilangkan ego sektoral karena konvergensi (penanganan stunting) butuh kerja sama,” cetusnya.
Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek jika dibandingkan de-ngan tinggi anak-anak seusianya. Gangguan itu dapat terjadi akibat kekurangan gizi pada masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), sejak di dalam kandungan hingga 2 tahun usia anak.
Menurut Wapres, sudah banyak program yang dibuat dan dijalankan K/L maupun pemerintah daerah dalam pengentasan stunting. Namun, yang jadi masalah ialah memastikan program itu tepat sasaran.
“Sering kali satu wilayah atau desa, menerima satu program dari satu kementerian yang fokus pada intervensi gizi spesifik, tetapi tidak menerima program dari kementerian lainnya yang fokus pada intervensi gizi sensitif,” kata Wapres mencontohkan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, negara telah mengalokasikan belanja sebesar Rp27,5 triliun yang diberikan kepada K/L untuk anggaran percepatan pe-nanganan stunting. Belanja APBN tersebut diberikan untuk 20 K/L untuk penurunan angka stunting di 260 kabupaten/kota.
“Rinciannya Rp1,8 triliun untuk intervensi spesifik, Rp24,9 triliun untuk intervensi sensitif dan Rp800 miliar untuk dukungan koordinasi. Kami berharap anggaran yang besar itu betul-betul menghasilkan dampak manfaat dalam mengurangi anak-anak Indonesia yang mengalami stunting,” pinta Menkeu.
Selain untuk belanja K/L, pemerintah juga mengalokasikan dana untuk pemerintah daerah, melalui dana transfer ke daerah dan dana desa (TKDD).
Perpres baru
Merujuk pada data Kementerian Kesehatan, pada 2019 terdapat 27,7% atau sekitar 6,5 juta anak bawah lima tahun (balita) di Indonesia mengalami stunting.
Presiden Joko Widodo berambisi untuk menurunkan angka prevalensi stunting secara nasional dari 30,8% pada 2018 menjadi 14% pada 2024 mendatang. Menko PMK Mu-hadjir Effendy mengatakan penanganan stunting telah diperbarui dengan rancangan peraturan presiden (perpres) baru tentang percepatan penanganan stunting untuk mencapai target pengurangan angka stunting pada 2024.
Dalam rapat terbatas yang digelar, pekan lalu, Presiden Jokowi memerintahkan agar program penurunan stunting difokuskan pada 10 provinsi de-ngan kasus tertinggi, yaitu NTT, Sulbar, NTB, Gorontalo, Aceh, Kalteng, Kalsel, Kalbar, Sultra, dan Sulteng.
Dalam diskusi Kemitraan Multisektoral untuk Penurunan Stunting di Indonesia, Rabu (21/10), Menteri Kesehatan Terawan Agus mengatakan stunting bukanlah proses yang tiba-tiba muncul, melainkan butuh waktu bertahun-tahun sebelum muncul. Ia pun mengamini, kolaborasi merupakan kunci mengatasi masalah stunting.
“Keterlibatan pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat, LSM, NGO, akademisi, dan media, diperlukan,” ujarnya. (Aiw/Wan/H-2)
Kemenkeu menegaskan bahwa potongan video yang menarasikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut guru sebagai “beban negara” adalah hoaks.
Dana sebesar Rp28 triliun tersertap dari lelang delapan seri Surat Utang Negara (SUN) pada 22 April 2025.
KOMISI XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui efisiensi anggaran yang diajukan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar Rp8,99 triliun.
Qohar mengatakan Isa yang ketika itu menjabat sebagai Kabiro Bapepam LK bersama terpidana kasus Jiwasraya membahas pemasaran produk Saving Plan.
KEMENTERIAN Keuangan (Kemenkeu) membatalkan beasiswa Ministerial Scholarship 2025. Itu menyusul adanya kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah.
Kementerian Keuangan secara resmi merilis Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 131 Tahun 2024 yang mengatur ketentuan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 12%.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.
Kasus Raya, anak di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi cacing menunjukkan standar kebersihan di masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.
Kesehatan adalah soal ideologi, bukan sekadar urusan teknis atau statistik. Kita harus bersama bergandengan tangan membangun sistema kesehatan dengan fondasi nilai keadilan.
Berjalan cepat minimal 15 menit setiap hari dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 20%, mengurangi risiko penyakit serius.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perokok mentol cenderung lebih sulit berhenti karena sensasi dingin yang dihasilkan membuat rokok terasa lebih ringan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved