Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DIREKTORAT Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu fokus dalam membangun sumber daya manusia (SDM) umat Hindu di seluruh Indonesia. Tujuannya agar tata kehidupan beragama yang rukun dan toleran dijalankan oleh SDM unggul dan sejahtera yang dilandasi
dengan pemahaman agama yang baik.
Direktur Jenderal Bimas Hindu Tri Handoko menyampaikan tujuan penguatan SDM umat Hindu, yakni untuk memperkuat moderasi beragama yang berkualitas. Dengan begitu, Hindu semakin berkembang di seluruh Nusantara sehingga perlu diberikan perhatian lebih kepada umat di daerah-daerah yang jauh dari akses informasi dan bantuan.
“Dalam 5 tahun ke depan, kami akan fokus membangun Hindu Nusantara. Bahkan kami perlu membangun pusat-pusat perkembangan Hindu di beberapa wilayah misalnya Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” ungkap Tri, dalam keterangannya, Jumat (16/10).
Menurut Tri, untuk meningkatan kualitas SDM, diperlukan lembaga pendidikan berkualitas dan akses anak terhadap lembaga pendidikan yang juga baik. “Karena itu, keduanya harus kami tingkatkan,” kata dia.
Tri mengatakan kualitas SDM juga dipengaruhi oleh tingkat ekonomi. Pendidikan rendah karena tidak ada biaya untuk sekolah. Kemiskinan mengakibatkan tidak adanya kesadaran dan kemampuan bersekolah.
“Maka itu, ekonomi juga perlu mendapat perhatian kita. Regulasi dana umat harus jadi perhatian serius kita. Kita harus ambil peran memperkuat BDDN (Badan Dharma Dana Nasional),” jelas dia.
Untuk menyusun program, kata Tri, diperlukan data dan informasi yang valid. Oleh karenanya, Ditjen Bimas Hindu harus serius menggarap data umat yang harus dituangkan dalam sebuah dashboard yang dapat dipahami dengan mudah dan cepat.
“Data tersebut meliputi data umat dengan segala atribut datanya, data tempat ibadah, data sekolah, dan lain-lain. Mari kita bayangkan jika kita memiliki ruangan dengan layar lebar yang menyajikan informasi keumatan apa pun yang kita perlukan untuk menjalankan program dengan cepat dan akuntabel,” ungkap Tri.
Penguatan internal
Tri mengatakan pihaknya pun tengah meningkatkan kompetensi SDM Ditjen Bimas Hindu. Selain dibekali pendidikan dan pelatihan, SDM juga akan dibekali dengan perangkat kerja yang mendukung kerja-kerja cepat dan cermat.
Adapun, fasilitas kerja yang sudah tidak berfungsi dengan baik akan dihapus. Tujuannya agar bisa disediakan yang baru, yang sesuai dengan kebutuhan.
“Manfaatkan anggaran secara maksimal untuk mendukung ini. Jangan sampai tidak terpakai dan harus dikembalikan. Sebab, itu juga memperburuk kinerja kita,” jelas dia.
Selain itu, Tri melanjutkan, pihaknya akan memberdayakan ujung tombak Bimas Hindu di daerah-da erah. Mereka ialah kepanjangan tangan dalam melayani masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan kualitas mereka akan sangat penting bagi peningkatkan kualitas layanan. “Seluruh jajaran eselon dan leading sector harap fokus pada pemberdayaan ujung tombak kita,” lanjut dia.
Khusus bagi para penyuluh Bimas Hindu yang tersebar di seluruh Indonesia akan ditata ulang. Pihaknya akan memetakan serta melihat apakah pendistribusiannya merata atau tidak.
“Kita petakan apakah distribusinya sudah merata? Lalu mari kita lihat perannya saat ini. Tugas penyuluh tidaklah ringan. Fungsinya juga luar biasa yaitu informatif, edukatif, konsultatif, dan advokatif. Penyuluh bukan hanya pendharma wacana. Penyuluh adalah kepanjang an tangan kita yang bersentuh an langsung dengan umat,” jelas dia.
Menurut dia, para penyuluh di lapangan harus tahu betul siapa umatnya, apa masalah utamanya, dan apa serta bagaimana solusi terbaiknya. Penyuluh pun perlu diberikan kewenangan lebih, misalnya memverifikasi awal dan merekomendasikan kegiatan-kegiatan di daerah suluhannya.
Penyuluh juga akan diberikan kewenangan mengakses program-program pembinaan umat baik peningkatan pemahaman keagamaan, kerukunan umat beragama, maupun pembinaan ekonomi umat. Oleh karena itu, penyuluh harus ditingkatkan kapasitas dan kapabilitasnya.
“Banyak penyuluh yang mengeluh tidak bisanya meng akses peningkatan pendidikan. Ini perlu kami kaji kembali agar kualitas mereka meningkat,” lanjut dia.
Selain itu, Tri pun mengaku akan senantiasa berkolaborasi dengan seluruh stakeholder yang ada. Ini dilakukan untuk memperoleh dukungan. Misalnya dengan anggota DPR, kepala daerah, organisasi keagamaan Hindu, serta tokoh umat.
“Kita memerlukan dukungan dari para stakeholder. Kita harus petakan dan upayakan agar semakin banyak stakeholder yang masuk dalam kuadran promoter,” pungkas dia. (Gan/S3-25)
MENTERI Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membenarkan adanya rencana agar penyelenggaraan haji dan umrah ke depan berada di bawah Badan Penyelenggara (BP) Haji.
Kemenag Pastikan Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa tunjangan profesi bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Non ASN di bawah Kemenag yang belum mengikuti inpassing resmi naik.
AICIS+ 2025 akan digelar pada 29-31 Oktober 2025 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Jawa Barat
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 51.108 anak yatim di berbagai daerah menerima santunan berupa perlengkapan sekolah.
DIREKTORAT Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk pertama kalinya menggelar Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) tingkat Internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved