Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

BNPB Imbau Warga Siap Siaga Hadapi La Nina

Ardi
11/10/2020 18:40
BNPB Imbau Warga Siap Siaga Hadapi La Nina
.(ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

FENOMENA La Nina yang dihadapi Indonesia saat ini dapat berdampak pada potensi bahaya hidrometeorologi yang lebih buruk. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekomendasikan kesiapsiagaan tidak hanya pada tingkat provinsi tetapi hingga tingkat kecamatan, kelurahan, atau desa, bahkan keluarga.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan saat melakukan diskusi menyikapi fenomena La Lina melalui media virtual pada Minggu (11/10). Lilik mengatakan, kesiapsiagaan harus dilakukan di setiap tingkat. Camat, lurah, dan kepala desa untuk melakukan beberapa hal.

Lilik meminta untuk memastikan tempat evakuasi sementara dapat digunakan. Aparat desa mesti mengidentifikasi bangunan aman yang dapat digunakan sebagai shelter sementara, seperti rumah warga, kantor desa, atau sekolah. Jangan sampai tempat evakuasi menjadi klaster baru covid-19.

"Identifikasi rumah aman yang dapat digunakan sebagai tempat evakuasi sementara," ujar Lilik, Minggu (11/10), dalam siaran pers. Kedua, pastikan masyarakat yang terpapar mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan.

Ia mengingatkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Apabila saat evakuasi tidak dimungkinkan untuk menerapkan protokol kesehatan, dengan pertimbangan keselamatan, selanjutnya protokol harus diterapkan dengan ketat.

"Kita harus memastikan masyarakat untuk mengetahui yang harus dilakukan apabila ada info dari BMKG," pesannya.

Hal tersebut terkait dengan penyampaian informasi yang diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat kabupaten dan kota kepada pihak kecamatan dan selanjutnya di tingkat desa. "Sosialisasikan informasi kepada masyarakat dengan bijak, jangan menakuti-nakuti," kata Lilik.

Terakhir, masyarakat di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa dapat melakukan simulasi mandiri sesuai rencana kontingensi yang sudah dibuat. Ini tentu dibantu oleh BPBD kabupaten maupun kota setempat. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya