Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PANDEMI covid-19 yang masih berlangsung tidak hanya mengancam kesehatan fisik namun juga psikis penderitanya dan masyarakat luas. Sejumlah sosiolog telah memperingatkan masyarakat akan datangnya ‘tsunami duka’ yakni banyak orang yang berduka akibat kematian karena covid-19 dan banyak yang menderita karena tidak dapat bersosialisasi, kurang dukungan untuk kesehatan mental, hingga gangguan makan.
Sebagai respons dari kondisi ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerbitkan panduan bagi masyarakat agar dapat mengatasi stres dengan melepaskan diri dari pikiran yang tidak baik.
"Meskipun tidak dikembangkan secara khusus untuk membantu orang mengelola stres selama pandemi covid-19, kami berharap ini akan membantu orang-orang yang saat ini merasa stres akibat pandemi," kata staf komunikasi WHO Alison Brunier seperti yang dikutip Media Indonesia dalam Insider, Sabtu (10/10).
Menurut WHO, terdapat beberapa gejala fisik yang dialami seseorang yang sedang stres, di antaranya, sakit kepala, sakit pada leher dan pundak, sakit di bagian punggung, sakit perut, tidak merasa lapar, dada terasa sesak, otot tegang, dan seperti ada yang mengganjal di tenggorokan.
Kondisi stress juga mempengaruhi pikiran dan perilaku manusia seperti menjadi bersikap keras pada diri sendiri, merasa hidup terlalu sulit, mudah marah sehingga dapat berujung pada pertengkaran atau berargumen dengan orang lain, serta khawatir dengan masa depan.
Cara pertama yang dapat membantumu menghadapi stres yakni menerapkan teknik grounding. Dalam kondisi emosional, kenali perasaan yang mengganggu, coba tenangkan diri, rasakan tubuh kita adalah bagian dari diri kita sendiri. Fokuskan kembali pikiran kita terhadap lingkungan sekitar.
Cara kedua yakni lepaskan diri dari pikiran dan perasaan dengan memperhatikan dan mengidentifikasi apa yang sedang dikerjakan.
Aiw
Menyesuaikan jenis olahraga dengan kepribadian dapat meningkatkan kebugaran dan menurunkan stres.
Faktor risiko cacar api yang paling sering mencetuskan terutama pada dewasa muda itu adalah stres, saat resikonya akan meningkat sekitar 47 persen.
Kondisi macet tidak boleh dipandang sebelah mata karena berbagai studi menunjukkan, kemacetan dan waktu tempuh perjalanan berpengaruh pada tingkat stress, kesehatan dan mental.
Stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan. Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.
Sebanyak 285.380 peserta dinyatakan lolos dari 860.976 pendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
"Kalimat 'semangat ya' itu seringkali tidak membantu, malah memperburuk keadaan. Lebih baik katakan, 'aku nggak tahu kamu sedang melalui apa, tapi aku ada di sini kalau kamu butuh'.
KEPALA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (26/6), mengatakan bahwa badan tersebut berhasil mengirimkan pengiriman medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, 10 penyebab kematian teratas menyumbang 39 juta kematian, atau 57% dari total 68 juta kematian di seluruh dunia.
Kanker hati kini jadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker secara global. Tepatnya peringkat 6 berdasarkan data WHO.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
HARI Donor Darah Internasional atau World Blood Donor Day jatuh pada tanggal 14 Juni setiap tahunnya. Peringatan tersebut diresmikan sejak tahun 2004 oleh WHO.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved