Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Pahami dan Rencanakan dengan Nyaman Kontrasepsimu

Humaniora
28/9/2020 11:50
Pahami dan Rencanakan dengan Nyaman Kontrasepsimu
PELAYANAN KB: Seorang bidan melakukan pelayanan akseptor KB dengan Protokol Kesehatan covid-19 di Klinik Pratama Edelweiss, Bandung, Jabar.(ANTARA/ Novrian Arbi)

PENCAPAIAN peserta Keluarga Berencana (KB) baru mengalami penurunan secara signifikan dari 422.315 pada Maret 2020 menjadi 371.292 dan 388.390 pada April dan Mei 2020. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan penurunan tersebut sebagai dampak dari pandemi covid-19.

BKKBN juga mencatat terdapat beberapa tantangan dalam pelayanan KB pada masa pandemi ini diantaranya keterbatasan akses terhadap pelayanan di fasilitas kesehatan, kebutuhan alat pelindung diri (APD) yang memadai dan memenuhi standar bagi petugas pelayanan KB, serta penerapan pelayanan KB di era new normal dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Adanya pandemi covid-19 kemudian juga berdampak pada peningkatan kehamilan tidak diinginkan (KTD) di beberapa wilayah sebagai akibat dari penurunan kesertaan KB dan peningkatan angka putus pakai kontrasepsi.  "Penurunan akses layanan fasilitas kesehatan berdampak pada terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan yang presentasinya hampir mencapai 17,5%," ungkap Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, kemarin.

Dalam rangka mengatasi hambatan akses kontrasepsi selama pandemi, Hasto mengatakan BKKBN melakukan beberapa langkah strategis. Seperti, layanan kontrasepsi bagi satu juta akseptor dari rumah ke rumah di seluruh Indonesia, membuat sistem informasi secara masif dengan menggunakan multi-level networking (mencakup 34 provinsi, 514 kabupaten, 23.400 penyuluh lapangan dan 1,2 juta kader), dan memaksimalkan teknologi digital yaitu; KlikKB dalam pemberikan konseling kontrasepsi.

Hal itu merupakan komitmen BKKBN untuk capai tujuan Family Planning 2020 dan menjamin akses ketersediaan kontrasepsi yang berkualitas dan terus memberikan informasi dan edukasi terkait kesehatan reproduksi dan kontrasepsi kepada masyarakat.

Oleh karena itu, dipandang perlu dilaksanakan serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia/ World Contraception Day (WCD) yang diperingati setiap 26 September. Pada WCD Tahun 2020 dilakukan sosialisasi dan publikasi terkait peringatan WCD dengan berbagai kegiatan seperti Launching Aplikasi Klik KB,; Bulan Pelayanan KB MKJP; Sertifikasi Kompetensi Bidan Terlatih dan lainnya.

Pada peringatan WCD 2020 ini dengan pesan kunci “Pahami dan Rencanakan dengan Nyaman” penting untuk mengarahkan masyarakat tentang kontrasepsi menjadi lebih dari sekadar alat untuk mencegah terjadinya kehamilan, tetapi untuk mewujudkan kehidupan reproduksi yang sehat agar terhindar dari kehamilan tidak diinginkan serta kesakitan dan kematian karena kehamilan terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat/dekat, dan terlalu sering/banyak.(RO/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik