Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
JEC Eye Hospitals and Clinics kembali mempertahankan akreditasi dari Joint Commission International (JCI).
Baru-baru ini melalui salah satu cabangnya, JEC @ Kedoya, eye care leader di Indonesia ini jadi rumah sakit mata pertama dan satu-satunya di Indonesia yang meraih pengakuan internasional itu. JEC menyandang akreditasi ini tiga kali berturut-turut yakni pada 2014, 2017, dan 2020.
Direktur Utama RS Mata JEC @ Kedoya Dr. Referano Agustiawan, SpM(K) menyatakan pencapaian ini kian mempertegas konsistensi JEC dalam menjaga mutu layanan berstandar global. “Sejak berdiri pada 1984, JEC Eye Hospitals and Clinics terus mendukung optimalisasi penglihatan dan mutu hidup masyarakat. Kami percaya visi itu dapat terealisasi melalui pelayanan klinis bertaraf internasional yang mengedepankan keselamatan pasien,” terang Referano dalam siaran resminya, Jumat (18/9).
Akreditasi Gold Seal dari JCI didasarkan pada penilaian peningkatan mutu layanan dan keselamatan pasien JEC. Tim penilai mengapresiasi kesigapan JEC dalam mengantisipasi wabah dan implementasi protokol kesehatan guna menekan penyebaran covid-19. “Raihan ini menguatkan komitmen JEC mengedepankan keselamatan pasien, termasuk mendukung pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kembali di Jakarta,” katanya.
Berbasis di Amerika Serikat, JCI ialah lembaga independen yang memberi akreditasi dan sertifikasi kepada institusi kesehatan di dunia. Di Indonesia, hanya 30 rumah sakit yang menerima akreditasi JCI.
Tim JCI menyurvei 14 aspek secara mendetail. Salah satunya ialah facility management and safety (FMS). Poin krusial yang dinilai ialah international patients safety soals (IPSG). Dalam hal ini, JEC @ Kedoya meraih penilaian sempurna. Menurut Presiden Direktur JEC Korporat Dr Johan A Hutauruk, SpM (K), akreditasi JCI bukanlah tujuan akhir. Hal ini justru menjadi pemacu JEC untuk semakin berbenah diri guna meningkatkan kualitas layanan yang berorientasi pada keselamatan pasien. “Standardisasi mutu yang telah teruji ini juga kami wujudkan secara menyeluruh ke 11 cabang JEC Eye Hospitals and Clinics,” tutup dia. (Ifa/S3-25)
SEBANYAK 3% dari total penduduk Indonesia mengalami kebutaan. Dari jumlah tersebut, sekitar 4,5% disebabkan kerusakan kornea yang sebetulnya dapat disembuhkan lewat cangkok kornea.
Bila tak segera terdeteksi, retinopati diabetik bisa menimbulkan gangguan pandangan, bahkan kebutaan.
Lions Eye Bank Jakarta (LEBJ) resmi membuka layanan Eye Donation Center (EDC) di 12 cabang JEC yang tersebar di sembilan kota dan enam provinsi.
Sekitar 19,46 juta orang di Indonesia mengidap diabetes. Terjadi peningkatan sebesar 81,8% dibandingkan jumlah pada 2019.
DATA dari National Library of Medicine pada tahun 2021 menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 merubah aktivitas anak-anak yang berpengaruh pada kesehatan matanya.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
Strabismus terjadi akibat gangguan atau kelemahan pada kontrol otak terhadap otot mata sehingga bola mata tidak berada pada posisi yang sejajar satu sama lain (neuromuscular weakness).
Strabismus terjadi akibat gangguan atau kelemahan pada kontrol otak terhadap otot mata sehingga bola mata tidak berada pada posisi yang sejajar satu sama lain (neuromuscular weakness)
ReLEx SMILE PRO memungkinkan pasien untuk langsung beraktivitas seperti biasa dan produktif kembali pada keesokan harinya pasca tindakan
RS Mata JEC @ Kedoya menjadi sentra kesehatan khusus mata satu-satunya di Indonesia yang mendapatkan pengakuan JCI, dan pertama yang meraih akreditasi empat kali tanpa jeda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved