Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
MEDIA massa wajib menjalani peran pengawasan terhadap kinerja pemerintah di masa pandemi covid-19. Namun demikian, media juga mesti memikirkan dampak dari pemberitaan yang disampaikan ke masyarakat.
Demikian benang merah yang disampaikan wartawan senior Suryopratomo saat menyampaikan meterinya dalam webinar yang terselenggara atas kerja sama SKK
Migas, KKKS, dan Media Academy bertajuk Jurnalis Bertahan di Tengah Pandemi, kemarin. Pembicara lain ialah Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafi d dan Amanda Komaling,
jurnalis televisi. Suryopratomo menjelaskan tujuan pengawasan itu harus bermuara ke perbaikan kinerja dan mendidik masyarakat, bukan menciptakan keresahan sosial
atau mencari sensasi.
Untuk itu, ia berharap pers Indonesia bekerja sesuai kaidah jurnalistik dengan melihat persoalan secara utuh dan menimbang dampak informasi yang disampaikan.
“Kaidah jurnalistik kita diajarkan untuk tidak apriori. Wartawan itu harus kritis, tapi tidak boleh pesimistis. Kemudian, menginformasikan yang membuat masyarakat
memahami,” ucap mantan Direktur Pemberitaan Metro TV ini.
Dalam pengamatannya, pemberitaan sensasional yang memuat ketidakberdayaan pemerintah dalam menangani pandemi covid-19 bisa membawa efek domino.
Mulai ketidakpercayaan masyarakat hingga terganggunya situasi ekonomi.
Pria yang akrab disapa Tommy ini mencontohkan, media massa memberitakan ketidakberdayaan negara dengan mengutip media luar negeri yang mengatakan Indonesia
masuk krisis dan menjadi pusat penyebaran covid-19.
Dampaknya, muncul sikap ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah hingga ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan.
Diakui Tommy, nyaris semua industri terdampak covid-19, termasuk industri pers. Namun, dia tetap mengingatkan wartawan bukan humas dan harus tetap kritis,
tetapi tidak boleh sinis.
Adaptasi
Survei International Federation of Journalists terhadap 1.300 jurnalis di 77 negara yang terdampak covid-19, dikutip Meutya Hafi d, sebanyak 866 jurnalis lepas dan tetap
mengalami pemotongan gaji, kehilangan pekerjaan, dan penundaan gaji selama pandemi covid-19.
Hasil survei Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung, menunjukkan 45,92% wartawan mengalami gejala depresi dan 57,14% mengalami kejenuhan
umum. “Untuk dapat bertahan saat pandemi covid-19, wartawan harus mampu beradaptasi dan inovatif,” ujar mantan jurnalis Metro TV ini.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Perwakilan Kalimantan-Sulawesi, Syaifuddin mengingatkan para jurnalis untuk tetap produktif menjalani profesi di tengah pandemi
covid-19. “Kami mendukung penuh setiap kegiatan yang akan memberikan kontribusi positif bagi para jurnalis,” tambah Syaiffudin saat membuka webinar.
Webinar SKK Migas dan KKKS Kalimantan-Sulawesi ini akan diselenggarakan sebulan sekali hingga November. Selain webinar, juga digelar lomba karya jurnalistik
bertema Road to one million barrel bagi para jurnalis yang mengikuti webinar. Pemenang akan diumumkan saat webinar seri ke-6 pada November mendatang. (Medcom.
id/H-1)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved