Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Sanofi Perkirakan Harga Vaksin Korona Sekitar Rp175 Ribu

Antara
07/9/2020 08:03
Sanofi Perkirakan Harga Vaksin Korona Sekitar Rp175 Ribu
Perusahaan farmasi asal Prancis, Sanofi memperkirakan harga vaksin covid-19 yang diproduksinya di bawah 10 euro.( FRANCK FIFE / AFP)

VAKSIN virus korona yang dikembangkan Sanofi bersama GlaxoSmithKline (GSK) Inggris kemungkinan akan dihargai kurang dari 10 euro atau sekitar Rp175.000 per suntikan jika disetujui untuk digunakan.

"Harga belum sepenuhnya ditetapkan, Kami menilai biaya produksi untuk beberapa bulan mendatang diperkirakan akan di bawah 10 euro," kata Kepala Sanofo Olivier Bogillot, Sabtu (5/9).

Perusahaan-perusahaan pembuat obat dan lembaga-lembaga pemerintah berlomba untuk menghasilkan vaksin virus korona baru dan pengobatan untuk covid-19, penyakit pernapasan yang telah menewaskan lebih dari 879.000 di seluruh dunia dan menghancurkan ekonomi.
  
Ditanya tentang saingannya AstraZeneca, yang diperkirakan memberi harga sekitar 2,50 euro atau sekitar Rp43.700 di Eropa, Bogillot berkata perbedaan harga karena Sanofi menggunakan semua sumber daya internal.

"Para peneliti dari kami sendiri. Pusat-pusat penelitian kami sendiri. AstraZeneca melakukan alih daya sebagian dari produksinya," ujarnya.
  
Seorang juru bicara Sanofi mengatakan dalam pernyataan melalui surel pada Minggu (6/9) bahwa harga akhir hanya akan diputuskan ketika vaksin mencapai tahap pengujian terakhirnya.
  
"Kami mengantisipasi untuk dapat menentukan harga akhir pada saat uji coba Tahap III kami. Ketika kami mengetahui lebih banyak tentang dosis. Pada tahap ini, angka apa pun tidak tepat. Kurang dari 10 euro hanyalah salah satu hipotesis yang sedang kami kerjakan."

baca juga: Belum Terbukti D614G Menular Antarmanusia

Awal pekan ini, Sanofi dan GSK mengatakan mereka telah memulai uji klinis kandidat vaksin virus corona berbasis protein mereka, dengan ambisi mencapai tahap pengujian akhir, yang juga dikenal sebagai Fase III, pada Desember. Jika hasilnya positif, Sanofi dan GSK berharap vaksin itu bisa disetujui pada paruh pertama tahun depan.
Sanofi juga sedang mengerjakan kandidat vaksin virus korona lain dengan grup AS Translate Bio yang akan menggunakan teknologi lain yang dikenal sebagai messenger RNA. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik