Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SALAH satu problem utama dalam pencegahan covid-19 ialah bagaimana mendapatkan gambaran akurat akan pergerakan orang yang diduga pembawa virus, khususnya di lingkungan kerja.
CEO & Founder Siaga Ivan Mulyadi menyatakan sebagaimana pernyataan Presiden Jokowi, salah satu kesulitan pertama dalam penanganan covid-19 berkaitan dengan tracing. Itu karena dengan gambaran tracing yang baik dapat diambil langkah-langkah yang efisien dan tepat.
“Dalam penanganan covid-19 harus ada tracing, testing, dan treatment. Kalau tracing-nya tidak kita ketahui, akhirnya testing-nya akan secara sporadis dan biaya yang dikeluarkan cukup mahal. Tes itu pun tidak cukup sekali sehingga perusahaan tentu sulit bertahan di masa ini,” ungkap Ivan saat ditemui di kawasan Alam Sutera, Tangerang Selatan, kemarin.
Untuk itu, ada kebutuhan akan suatu sistem tracing yang berbasiskan digital untuk diterapkan di lingkungan perusahaan. Bahkan, sistem ini pun dapat dipergunakan efektif di event meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) di komunitas.
Ivan menerangkan sistem tracing miliknya tidak menggunakan basis aplikasi, pin point GPS, ataupun bluetooth. Namun, sistemnya mengoptimalkan penggunaan QR code yang terhubung dengan basis data Siaga Digital Covid-19 Contact Tracing.
Ivan menerangkan sistem ini digunakan secara internal di perusahaan ataupun event sehingga hanya yang terdaftar yang bisa masuk ke sistem. Sistem ini akan memudahkan pihak HRD untuk memainkan data sesuai dengan kebutuhan.
Dengan mendasarkan kepada Permenkes 328 Tahun 2020 tentang self assessment, dalam sistem ini HRD pada malam sebelum karyawan masuk kerja akan mengirimkan e-mail ke semua karyawan, apakah mereka masuk risiko besar atau kecil.
Dengan metode tersebut perusahaan dapat menghemat biaya tes swab hingga 80%-90%. Dengan memiliki data terukur, dapat memisahkan siapa saja yang harus dites dan tidak perlu semua karyawan diikutkan tes.
Untuk biayanya tidak mahal, secara umum sekitar Rp25.000 satu bulan per karyawan. Misalnya, ada 1.000 karyawan, biaya perusahaan sekitar Rp2 juta per bulan, sedangkan bila dibandingkan dengan mereka harus rapid test ataupun tes swab seluruh karyawan bisa mencapai Rp2 miliar. (Dro/I-1)
Daerah Wijaya Kusuma, Petamburan, Jakarta Barat menjadi penyumbang kasus covid-19 tertinggi kemarin (21/7) di Ibu Kota.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk menerbitkan peraturan gubernur baru untuk mengakomodasi sejumlah rencana sanksi baru bagi pelanggar PSBB Transisi
Kantor pusat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di Kemayoran, Jakarta Pusat ditutup selama seminggu karena ada karyawannya yang terpapar covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut dalam memerangi pandemi covid-19 harus berdasarkan pada ilmu pengetahuan yang valid.
Lonjakan kasus covid-19 di Jakarta terjadi sepekan terakhir dengan total kasus mencapai 39.280 per (30/8).
Gubernur DKI Anies Baswedan mengungkapkan bahwa munculnya klaster penularan covid-19 di perkantoran terjadi karena para pekerja yang menganggap remeh interaksi terhadap sesama pekerja
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved