Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEJUMLAH pekerja menyambangi Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/8), sebagai perwakilan penerima program Subsidi Upah dari pemerintah.
Para pekerja tersebut berasal dari berbagai bidang profesi, mulai dari guru honorer, karyawan hotel, perawat hingga pemadam kebakaran. Mereka pun mengaku senang dengan adanya bantuan tersebut dan menyampaikan beragam curahan hati atas kondisi yang dihadapi saat pandemi ini.
Seorang guru honorer asal DKI Jakarta, Budi Rahayu, mengaku akan menggunakan uang bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan kondisi belajar dari rumah, ia meyebut keperluan di rumah mengalami kenaikan. Iuran listrik dan kuota internet menjadi lebih besar.
"Dengan adanya perubahan cara belajar mengajar, tentu segala kegiatan dilaksanakan di rumah. Otomatis itu mempengaruhi perekonomian kita di rumah, berpengaruh kepada pembayaran listrik, air, karena aktivitas kita setiap hari ada di rumah. Belum lagi untuk biaya operasional, untuk membeli kuota," ujar Budi bercerita kepada Jokowi.
Hal serupa diutarakan Danang Ichsan Hanif, seorang pemadam kebakaran yang bertugas di Depok, Jawa Barat. Ia menuturkan, selama kegiatan belajar anaknya dilaksanakan di rumah, kebutuhan akan kuota internet menjadi meningkat.
"Sekarang sekolah sistem online, Pak. Jadi untuk biaya sekolah anak. Anak juga kalau di rumah jadi sering jajan," ucap Danang.
Baca juga: Presiden Luncurkan Subsidi Upah kepada Pekerja
Adapun, Evisonia Simbolon yang berprofesi sebagai perawat mengaku akan menggunakan Subsidi Upah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kegiatan operasional sehari-hari.
"Saya secara pribadi untuk transportasi, Pak. Sekarang dengan adanya covid-19 ini kan transportasi jadi mahal. Apalagi gaji kita dipotong. Nanti juga untuk kebutuhan pribadi," papar Evisonia.
Mendengar curahan hati para pekerja secara langsung, Jokowi langsung memiliki gambaran. Ia meminta semua pihak terus bersabar dan berjuang melawan pandemi karena sedianya kesulitan tersebut dirasakan oleh penduduk di 215 negara di dunia.
"Saya kira memang kita tidak menghendaki keadaan ini tapi ini cobaan dan ujian bagi kita semua. Kita harap, nanti insya Allah, di Desember, Januari, begitu vaksin jadi dan diproduksi, semua masyarakat langsung divaksinasi. Setelah itu problem mulai akan selesai dan kita insyaAllah kembali pada posisi yang normal," tutur Jokowi.(OL-5)
Kondisi upah riil para pekerja maupun buruh menurun tajam sejak 2015. Hal tersebut dimulai ketika pemerintah mengganti formula penghitungan pengupahan melalui PP 78/2015 tentang Pengupahan.
Pemerintah bakal memanggil pelaku usaha di sektor industri padat karya dalam waktu dekat. Itu dilakukan untuk membahas mengenai kondisi industri terkait.
Kondisi ekonomi yang tidak menentu harus segera direspons dengan tepat oleh pemerintah, sehingga tidak berdampak lebih buruk lagi terhadap nasib para pekerja.
Wapres Ma'ruf Amin jamin dana pekerja di Tapera akan aman
Upah pekerja saat ini masih jauh dari angka layak sehingga jika harus dipotong 2,5 % maka pkerja akan semakin miskin dan tidak bisa memenuhi biaya hidup.
Tidak ada jaminan gaji karyawan swasta yang dipotong sebesar 3% yang dibayarkan 0,5% oleh pemberi kerja dan 2,5% ditanggung pekerja bisa mendapatkan rumah.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved