Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Besok, Emil Jalani Uji Klinis Vaksin Covid-19

Bayu Anggoro
24/8/2020 17:30
Besok, Emil Jalani Uji Klinis Vaksin Covid-19
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, biasa disapa kang Emil.(MI/Bayu Anggora)

GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) dijadwalkan mengikuti uji coba vaksin virus korona (covid-19) pada Selasa (25/8). Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Jawa Barat Hermansyah menyebut jadwal penyuntikan Emil sudah keluar.

Hermansyah menjelaskan, Emil akan memulai rangkaian uji klinis vaksin dengan menjalani serangkaian pemeriksaan fisik dan  uji usap polymerase chain reaction (PCR).

"Kunjungan pertama, Bapak Gubernur akan diperiksa kondisi fisik dan diambil swab-nya. Jika hasilnya negatif, tiga hari kemudian, Pak Gubernur menjalani proses penyuntikan," kata Hermansyah di Bandung, Senin (24/8).

Sesuai dengan protokol uji klinis vaksin yang diberlakukan tim dari FK Universitas Padjajaran (Unpad), lanjut dia, proses uji klinis akan dilakukan tertutup sehingga tidak dapat diliput secara langsung oleh media. Namun, Hermansyah menjelaskan keikutsertaan Emil sebagai sukarelawan uji klinis untuk meyakinkan masyarakat bahwa uji coba vaksin ini dilakukan aman dan sesuai kaidah ilmiah.

"Pemerintah memberikan yang terbaik kepada masyarakat melalui proses yang kita tunggu-tunggu, yakni adanya vaksin covid-19," ucapnya. Sambil menunggu tahapan uji klinis selesai dan vaksin dapat diproduksi, Hermansyah meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Implementasi protokol kesehatan, disiplin pakai masker, jaga jarak, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan syarat wajib sebelum vaksin covid-19 ditemukan," katanya.

Juru bicara tim uji klinis vaksin FK Unpad, Rodman Tarigan, mengatakan, dalam uji klinis ini setiap sukarelawan melakukan lima kunjungan penelitian.

Pada kunjungan pertama, sukarelawan akan mendapatkan penjelasan mengenai alur uji klinis dan swab test. "Hasil tes akan diumumkan 2-3 hari. Jika hasil tes positif, sukarelawan tidak bisa ikut uji klinis. Kalau hasilnya negatif, bisa ikut dalam proses penelitian selanjutnya," kata Rodman.

Pada kunjungan kedua, sukarelawan akan kembali mengikuti tes kesehatan fisik dan rapid test. Jika hasil tes memenuhi syarat dan hasil rapid test non reaktif, penyuntikan vaksin covid-19 atau placebo dapat dilakukan.

Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Dimulai Hari Ini

"Setiap suntikan terdapat reaksi dalam waktu 30-40 menit. Jadi, kami menyediakan tempat observasi. Apabila tidak terjadi gejala, sukarelawan dapat pulang," katanya.

Rodman menambahkan, penyuntikan vaksin kedua akan dilakukan dua pekan setelahnya. Selanjutnya, sukarelawan wajib menjalani dua kunjungan lagi untuk mengetahui reaksi vaksin terhadap kondisi kesehatan.

Jika terjadi reaksi seperti demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan, sukarelawan diminta melapor kepada tim uji klinis. "Kondisi kesehatan sukarelawan akan dipantau secara intensif oleh tim uji klinis," ucapnya.

Proses uji klinis vaksin covid-19 fase ketiga ini akan berjalan selama enam bulan atau hingga akhir 2020. Jika berjalan lancar, rencananya vaksin akan mendapat izin edar dan diproduksi massal di awal 2021. (OL-13)

Baca Juga: KSAD: Uji Klinis TNI AD dan Unair Harapan Baru Pengobatan Korona

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik