Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ratu Kalinyamat Gagas Poros Maritim Abad XVI

Atalya Puspa
21/8/2020 06:30
Ratu Kalinyamat Gagas Poros Maritim Abad XVI
Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI.(MI/SUSANTO)

RATU Kalinyamat memiliki peran penting dalam sejarah perjuang­an bangsa Indonesia  dalam melawan Portugis pada abad XVI. Bahkan pemikiran poros maritim dunia sudah digagas pada masa Ratu Kalinyamat berkuasa.

“Yang harus bisa dijawab saat ini adalah relevansi keteladanan Ratu Kalinyamat pada konteks saat ini dan nilai-nilai apa yang diwariskannya untuk negeri ini,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat menyampaikan kata pembuka dalam diskusi bertema Memaknai kemerdekaan dengan implementasi nilai kejuangan Ratu Kalinyamat yang digelar Forum Diskusi Denpasar12 pada, Rabu (19/8).

Diskusi yang dimoderatori Dr Irwansyah dari Yayasan Dharma Bakti Lestari itu menghadirkan narasumber Dr Connie Rahakundini Bakrie (Presiden Direktur Institute for Maritime Studies), Dr Kasori Mujahid (sejarawan, Dewan Pembina Yayasan Nur Hidayah Surakarta), Prof Dr Djoko Suryo (sejarawan Universitas Gadjah Mada), dan Daya Wijaya MA(dosen sejarah Universitas Negeri Malang, kandidat doktor Program Ilmu Sejarah Universidade do Porto, Portugal).

Acara itu juga menghadirkan Dr H Sa’adulah Assa’idi MAg (Rektor Unisnu Jepara) dan Dr Didik Pradjoko (sejarawan Universitas Indonesia) sebagai panelis.

Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, upaya menjadikan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional memang harus didahului dengan kelengkapan fakta dan data sejarah yang sahih, terkait dengan sumbangsih Ratu Kalinyamat dalam perjuangan melawan penjajah.

Berdasarkan masukan dan informasi dari berbagai sumber yang telah dikumpulkan, menurut legislator Partai NasDem itu, Ratu Kalinyamat sesungguhnya mencerminkan sosok perempuan pejuang yang sudah memiliki wawasan bahwa Nusantara sejatinya ialah negeri maritim.

Sejumlah diskusi yang melibatkan para pakar untuk melengkapi bukti-bukti kepahlawanan Ratu Kalinyamat, menurut Rerie, sangat diperlukan guna memperkuat fakta yang mendasari pemerintah untuk memberikan gelar pahlawan nasional.

Melawan Portugis

Menurut Djoko, keterlibatan Ratu Kali­nyamat dalam melawan penjajahan terlihat sekitar abad XVI. Ketika itu, kawasan Asia Tenggara seperti di Selat Malaka dan Semenanjung Malaya merupakan pusat perdagangan yang ramai.

“Portugis datang untuk menguasai pusat perdagangan itu. Ratu Kalinyamat pun ambil bagian berjuang melawan Portugis yang akan menghentikan kemerdekaan perdagangan di kawasan Asia Tenggara,” ungkap Djoko.

Dengan armada lautnya yang kuat, Ratu Kalinyamat bertempur menghalau armada Portugis hingga Malaka untuk membebaskan jalur perdagangan Nusantara. Perlawanan Ratu Kalinyamat, imbuhnya, sangat relevan dengan semangat kemerdekaan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah.

Daya mengungkapkan nama Ratu Kali­nyamat disinggung dalam buku berjudul Hystoria Dos Cercos De Malaca karya Jorge de Lemos. Jorge de Lemos ialah sekretaris beberapa gubernur yang tinggal di Goa dan hidup hingga 1593.

Connie menambahkan, berdasarkan fakta-fakta primer yang diungkapkan para peneliti, Ratu Kalinyamat bukanlah mitos. Dengan menguasai laut dan armada maritim yang kuat, ujarnya, Ratu Kalinyamat di masa itu berpikir dan bertindak melampaui zamannya. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya