Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Persentase Kehamilan Tidakdikehendaki Terus Naik Saat Pandemi

Ihfa Firdausya
20/8/2020 13:45
Persentase Kehamilan Tidakdikehendaki Terus Naik Saat Pandemi
LAYANAN KB GRATIS: Petugas kesehatan bersiap memasang alat kontrasepsi jenis implan pada akseptor di RSUD Ciracas, Jakarta.(Media Indonesia/ Andri Widiyanto)

PERSENTASE kehamilan tidak dikehendaki selama masa pandemik covid-19 semakin tinggi. Hal itu disebabkan penggunaan kontrasepsi mengalami penurunan yang cukup drastis.
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan hal itu pada acara peluncuran aplikasi klikkb di Jakarta, Kamis (20/8). Bersama anak usaha PT Kalbe Farma Tbk yakni, yakni KlikDokter nantinya BKKBN akan berkolaborasi dalam memberikan edukasi kesehatan dan reproduksi kepada masyarakat.

KlikDokter berkomitmen untuk terus meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terhadap nilai-nilai kesehatan seperti angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan stunting serta peningkatan kesadaran keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

Aplikasi klikkb akan menghubungkan secara langsung antara akseptor untuk mendapatkan informasi secara interaktif ataupun konseling. Hasto menyebut peluncuran aplikasi klikkb sebagai salah satu upaya untuk menjangkau Pasangan Usia Subur (PUS) agar terakses informasi, mendapatkan pelayanan kontrasepsi dan menjaga keprsertaannya.

Karena itu, aplikasi ini diharapkan dapat membantu Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dalam hal mengetahui kebutuhan PUS terhadap jenis kontrasepsi sehingga dapat menjadi masukan bagi kebijakan program.

Selain itu, ketersediaan alat dan obat kontrasepsi dapat dipantau sehingga mencegah terjadinya stock out di fasilitas pelayanan kesehatan. "Ke depannya, klikkb akan dikembangkan secara bertahap melalui fase-fase yang telah ditentukan dan jumlah tenaga kesehatan disesuaikan dengan kapasitas sesuai fase tersebut," ujar Hasto.

Saat ini, tenaga kesehatan yang dilibatkan sebagai pemberi layanan adalah bidan sebanyak 2.000 yang tersebar di seluruh Indonesia dan bidan konselor yang akan bertugas memberikan konsultasi melalui klikkb.

Kemudian sebanyak 2000 bidan sedang dipersiapkan untuk wilayah Jawa dan Bali. Sosialisasi yang dilakukan pun secara bertahap, tahap pertama disosialisasikan di 7 provinsi, tahap kedua 12 provinsi dan tahap ketiga 15 provinsi.

Aplikasi ini juga diharapkan akan mendekatkan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi kepada masyarakat. Pasalnya, pemakaian teknologi saat ini menjadi hal penting dalam mengakomodir perubahan zaman yang serba cepat dan dinamis, termasuk dalam pelayanan kontrasepsi.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya