Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
UNIVERSITAS Padjajaran (Unpad) menyuntikkan vaksin covid-19 kepada 20 sampai 25 orang dalam sehari. Tiap relawan ditangani puluhan tenaga medis.
"Penelitinya kan banyak, dokter spesialisnya saja ada 20 dari dokter penyakit dalam, delapan dari kerja sama dengan bagian kita ada 12 yang membantu, kemudian dokter umumnya ada 30 yang untuk menyuntikkan itu dokter umum kemudian yang konsultan dari Hasan Sadikin," kata Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran (Unpad) Kusnandi Rusmil saat wawancara ekslusif dengan Media Grup News di Bandung, Senin (17/8).
Kusnandi mengatakan ada 1.620 orang di Bandung yang mendaftar sebagai relawan untuk uji vaksin covid-19. Namun, hanya setengah yang bisa disuntikkan vaksin tersebut.
Baca juga: Vaksinasi Massal Covid-19 Diharapkan Awal 2021
"Ada 1.620 orang relawan artinya 50% dapat vaksin dan 50% dapat plasebo," ujar Kusnandi.
Kusnandi mengatakan para relawan vaksin ini akan akan melakukan pemeriksaan darah tiga hari sebelum penyuntikan. Pemeriksaan darah itu dilakukan untuk memastikan relawan dalam keadaan sehat.
"Setelah suntik, dia (subjek) gak boleh pulang dulu. Dia diamati dulu. Minimal di situ selama dua jam setelah suntikan pertama," tutur Kusnandi.
Dalam 30 menit pertama, dokter akan memperhatikan reaksi yang diterima tubuh relawan usai disuntikkan vaksin. Reaksi awal biasanya timbul bengkak dan bekas merah di area penyuntikkan.
"Kan ada orang yang mendadak lemas habis disuntik itu kita perhatikan selama 30 menit. Kalau gak ada apa-apa, dua kemudian dia boleh pulang," ucap Kusnandi.
Setelah itu, kondisi fisik relawan akan terus dipantau dalam tiga hari pertama setelah penyuntikkan.
Kemudian, kata Kusnandi, pada tujuh hari setelah penyuntikkan petugas medis akan menyambangi rumah relawan.
"Petugas yang datang kira-kira akan menanyakan apa yang dirasakan, kan kalau habis disuntik biasanya kan tibul merah, gatal, 30% biasanya panas badanya, ini juga begitu," kata Kusnandi.
Reaksi lokal itu biasanya hanya akan terjadi selama dua hari. Jika relawan masih merasakan hal itu lebih dari dua hari petugas medis akan memeriksa kondisinya.
Jika tidak merasakan kejanggalan, relawan akan disuntikkan vaksin untuk kedua kalinya. Itu, kata Kusnandi, setelah 14 hari usai penyuntikkan pertama.
"Dan itu juga ditanyakan juga reaksi-reaksi yang kemarinnya itu ditanyakan lagi. Sampai hari ke 14 ditanyakan juga. Nanti prosesnya pada suntikan kedua juga sama, ditanya 30 menit pertama gak boleh pulang sampai dua jam, dilihat reaksi nya lokal sistemik. Nanti darahnya diambil lagi, dilihat," tutur Kusnandi. (OL-1)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved