Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
JURU bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan sebenarnya keinginan memiliki vaksin di Indonesia sangat tinggi. Baik pemerintah maupun masyarakat serta ilmuwan sangat ingin memiliki vaksin virus korona, apalagi saat seluruh dunia terlomba-lomba menciptakan vaksin.
"Karena waktu dan cara untuk bisa mendapatkan vaksin itu adalah pertama dia harus bisa mengisolasi virus, pada saat awal-awal kita masih telat dalam mengumpulkan virusnya," kata Wiku kepada Media Indonesia di Graha BNPB Jakarta, Senin (17/8).
Menurutnya, negara lain, terutama Tiongkok, yang pertama mengalami pandemi covid-19 telah mengumpulkan virus tersebut. Sehingga, mereka lebih cepat mengembangkan vaksin itu ketimbang Indonesia.
"Dalam rangka melidungi masyarakat, Pemerintah Indonesia berusaha memiliki akses pada vaksin yang tercepat didapat dan diproduksi lebih cepat. Salah satunya adalah SinoVac," sebutnya.
Baca juga: Relawan: Begini Rasanya Disuntik Vaksin Covid-19
Sementara itu, Pemerintah Indonesia juga telah mengembangkan penelitian tentang vaksin covid-19 yang dilakukan Lembaga Eijkman dan BPPT. Melalui riset itu, Indonesia mengejar ketertinggalan untuk mendapatkan akses terhadap vaksin tersebut.
Sebelumnya, Direktur Lembaga Biologi Molekular Eijkman Amin Soebandrio mengatakan Indonesia telah menjalani proses uji klinis fase III vaksin Covid-19 dari Sinovac. Namun, Indonesia sendiri terlambat 4 bulan dari negara lainnya.
"Harus diakui memang, kita start-nya 4 bulan terlambat dari negara lain. Kalau kita lihat Tiongkok dan negara lainnya itu Januari sudah bergerak. Kita baru diberi 'perintah' Maret dan kemudian April praktis baru kita mulai. Ya memang terlambat 4 bulan, jadi mudah-mudahan kita bisa mengejar itu," kata Amin dalam diskusi daring bertema menanti vaksin Covid-19, di Jakarta, Sabtu (15/8).
Amin menjelaskan pengembangan vaksin dalam negeri yang terlambat 4 bulan ini bisa diantispasi dengan pengembangan vaksin dari luar negeri. Hal itu mengingat vaksin tersebut memenuhi syarat yang sudah ditetapkan, antara lain uji klinis, dan seusai industri di Indonesia.
"Uji klinis ketiga ini upaya untuk memastikan vaksin efektif dan aman," sebutnya.
Terkait Vaksin Merah Putih, Amin menekankan yang terpenting ialah kemampuan anak bangsa yang dalam membuat vaksin. Apalagi nantinya vaksin ini diharapkan memenuhi 50% dari kebutuhan pasien di Indonesia.
Indonesia memiliki kemampuan dan kapasitas yang mumpuni untuk mengembangkan vaksin yang dibutuhkan. Menurutnya, Eijkman akan memimpin konsorsium yang akan mengakomodasi sejumlah peneliti vaksin.
"Alhamdulillah progresnya masih sesuai dengan jadwal yang kita buat, Insya Allah hasil pengembangan kami bisa diterima Bu Neni (Bio Farma). Jadi Februari atau Maret sehingga nanti bisa dilakukan uji klinik seperti apa yang dilakukan semua vaksin yang mau digunakan di Indonesia," pungkas Amin. (OL-1)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved