Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Minta Maaf ke Joko Anwar, Tjahjo Kumolo Siap Bayar

Fathurrozak
17/8/2020 23:17
Minta Maaf ke Joko Anwar, Tjahjo Kumolo Siap Bayar
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo(MI/M Irfan)

MENTERI Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo meminta maaf dan menyesal telah menyiarkan tautan (link) film perjuangan tanpa izin pembuat film.

"Yth Bp JokoAnwar Sutradara Film Perjuangan - sy mendpt kiriman WA koleksi film Perj. tsb - mengingat Hari Kemerdekaan RI - saya berbagi saja kpd Group via Twitts - mohon maaf kalau sy salah dan khilaf," tulis Tjahjo dalam akun Twitter @tjahjo_kumolo.

Tangkapan layar permintaan maaf Tjahjo Kumolo. (Twitter @tjahjo_kumolo)

Dia juga mengaku siap membayar hak cipta bila diperlukan. "kalau sy hrs membayar krn sy berbagi sy siap semampu saya, dmk Trims."

Saat dikonfirmasi, Tjahjo kembali meminta maaf. "Link yang diterima dikira hanya cuplikan dan tidak dicek detailnya. Karena suasana Kemerdekaan RI, saya spontan saja bagi link film bagus tentang Kemerdekaan RI," ujar Tjahjo.

Baca juga: Pemangkasan Eselon Ditargetkan Selesai Desember 2020

Dia juga siap bertanggung jawab dengan memberikan kompensasi permohonan maaf terbuka atau tuntutan apa semampunya. "Saya salah, khilaf, tidak hati-hati, langsung kirim via Twitter, belum izin, dan lain-lain. Karena harus izin terkait Hak Cipta. Dan apabila saya harus kompensasi, misalnya, saya siap semampu saya," kata Tjahjo.

Tjahjo mengaku terdorong oleh suasana kemerdekaan sehingga secara spontan mengirim film-film yang bernuansa patriotik tersebut pada akun Twitter.

"Saya sudah minta maaf terbuka kepada Sutradara Film Bapak Joko Anwar, dan tidak mengulang kembali, dan secara resmi saya akan kirim surat resmi permohonan maaf saya kepada Sutradara Film Bapak Joko Anwar," ujar Tjahjo.

Adapun tautan film-film yang disiarkan tanpa izin oleh Tjahjo Kumolo di antaranya film berjudul Cut Nyak Dien, Sang Pencerah, Ketika Bung Karno di Ende, Sang Kiai, Kartini Baru, Jenderal Soedirman, Kereta Api Terakhir, Perawan di Sektor Selatan, Tapal Batas Jenderal Soedirman, Merdeka atau Mati Surabaya 1945.

Selanjutnya, Pejoeang, Enam Jam di Jogja, Janur Kuning, Serangan Fajar, Pasukan Berani Mati, dan Senja Merah di Magelang.

Baca juga: Joko Anwar dan Chand Parwez Senang Penonton Film Bajakan ...

Sutradara Joko Anwar mengungkapkan Tjahjo telah membagikan tautan secara ilegal karena tanpa izin pemilik hak cipta. "Enggak ada gunanya kita merayakan 75 tahun merdeka kalau mengambil hak orang lain, apapun alasannya. Enggak mungkin juga mengedukasi rakyat tentang hak atas kekayaan intelektual kalau pemerintahnya saja enggak paham,” respons Joko Anwar.

Sutradara dan produser Angga Sasongko menambahkan, “75 tahun merdeka, tapi belum merdeka dari pembajak. Karya anak bangsa enggak ada harganya,” cuit Angga.

“Ikut prihatin dengan rendahnya literasi hak cipta dan hak edar di Indonesia. Bahkan seorang menteri menyebarkan link ilegal. Saya sakit hati!” balas produser Ifa Isfansyah dalam cuitan Tjahjo yang sudah dihapus itu. (Ant/X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya