Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
REKTOR Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian S.T., M.Sc, DESD., CIQnR, memimpin sidang senat terbuka pengukuhan Guru Besar Unhan Laksamana Muda TNI (Purn) Prof. Dr. Ir. Supartono, M.M sebagai Guru Besar Ilmu Pertahanan Bidang Teknologi Kemaritiman, yang di gelar di Kampus Bela Negara Unhan,Bogor, Kamis, (13/08).
Dalam sambutannya, Rektor Unhan mengatakan bertambahnya guru besar bagi Unhan patut disyukuri bersama, karena mutu dan eksistensi Unhan akan semakin unggul sesuai dengan visi Unhan menjadi World Class Defense University pada tahun 2024.
Hal ini sebagai jawaban atas tantangan perguruan tinggi dalam mencetak generasi bangsa berkualitas, sehingga memerlukan sosok yang profesional dalam bidangnya.
Pada kesempatan yang sama, Laksamana Muda TNI (Purn) Prof. Dr. Ir. Supartono, M.M memaparkan orasi ilmiah tentang “Manajemen Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil Terluar Dalam Meningkatkan Pertahanan Dan Keamanan Negara”.
"Indonesia sebagai negara kepulauan diperoleh melalui Konvensi Hukum Laut Internasional (United Nation Convention On The Law of The Sea (UNCLOS) 1982, diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982. Pemerintah Indonesia telah menjabarkan lima tujuan yang akan dicapai yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat pesisir, meningkatnya peran sektor kelautan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, peningkatan gizi masyarakat melalui peningkatan daya dukung konsumsi ikan, dan peningkatan peran laut sebagai pemersatu bangsa," papar Prof. Dr. Ir. Supartono, M.M .
Strategi pemberdayaan, menurut Prof Supartono, meliputi peningkatkan kesejahteraan penduduk lokal setempat, pemberdayaannya perlu dilakukan secara terintegrasi antara pemberdayaan potensi ekonomi dengan pertahanan dan keamanan serta pemberdayaannya sebaiknya diserahkan sepenuhnya kepada TNI.
"Pemerintah melakukan beberapa kebijakan merubah paradigma dalam pengelolaan pulau-pulau kecil terluar, melakukan perlindungan secara khusus terhadap pulau-pulau kecil terluar, menempatkan penduduk pada pulau-pulau kecil terluar tidak berpenghuni melalui program transmigrasi, meningkatkan program pemberdayaan masyarakat, dan perlu diberikan jaminan biaya hidup dan insentif bagi penduduk," ujarnya.
"Untuk potensi pertahanan dan keamanan, Pemerintah perlu melakukan beberapa kebijakan, antara lain peningkatan sarana dan prasarana pertahanan dan keamanan laut, peningkatan personel pengamanan di wilayah strategis di perbatasan laut, yang proporsional, peningkatan kerjasama pertahanan dan keamanan dengan negara tetangga," jelas Prof. Dr. Ir. Supartono, M.M .
Acara pengukuhan dihadiri oleh para Guru Besar Unhan, para Rektor Unhan sebelumnya, pejabat Eselon I, II dan III Unhan, para tamu undangan yang hadir melalui video conference antara lain Sekjen Kemhan beserta Pejabat Eselon I lingkungan Kemhan, Pejabat di lingkungan Mabes TNI dan Angkatan antara lain Kadisdikal, Sestama BNPT, Kepala BNPB, Sekjen Wantanas, Kepala PPSDK, Kepala STIN dan Komandan PMPP, Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Pimpinan Perguruan Tinggi Mitra Universitas Pertahanan antara lain UI, ITB, IPB, UGM, ITS, UNAIR, UB, Dekan UHT, UNPAD, UNJ serta Alumni AAL tahun 1984 dan Dubes RI di Kabul Mayjen TNI (Purn) Arief Rahmah. (OL-09)
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved