Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
JAGAT maya dihebohkan dengan fenomena awan mirip gelombang tsunami di Kabupaten Meulaboh Aceh Barat. Bahkan, foto dan video yang memperlihatkan awam pekat itu viral di media sosial twitter, instagram dan kanal youtube.
Menanggapi itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa fenomena awan mirip gelombang tsunami itu hanya fenomena alam atmosferik dan pernah terjadi di sejumlah wilayah.
"Awan keluarga arcus, tapi lebih sering disebut sebagai roll cloud.Tetapi di atlas awan disebut sebagai volutus," kata Daryono dalam keterangannya, Senin (10/8).
Baca juga :Aksi Mukti Berbagi Nasi Bungkus di Masa Pandemi
Daryono juga menyampaikan, awan cumulonimbus itu hanya fenomena alam biasa sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Meskipun demikian, ia berharap masyarakat tidak berspekulasi berlebihan tanpa dasar ilmu pengetahuan.
"Jangan berpikir yang enggak-enggak, karena ini fenomena alam biasa. Khazanah alam, kebesaran Allah swt," sebutnya.
Diketahui, gambar dan video fenomena alam seperti gelombang tsunami itu langsung tersebar dan viral di media sosial. Padahal, awan tersebut juga pernah muncul di sekitar Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar awal tahun 2019 lalu. (OL-2)
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 4.4 mengguncang Kabupaten Pangandaran, terjadi Sabtu (21/6) sekitar pukul 12.53 WIB. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Belum ada laporan kerusakan rumah akibat gempa tersebut tapi relawan BPBD langsung bergerak mencari rumah terdampak.
Sebuah batu raksasa bernama Maka Lahi, yang berarti "batu besar", ditemukan telah berpindah sejauh 200 meter dari puncak tebing akibat gelombang tsunami purba setinggi 50 meter
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi Aceh tersebut berada di kedalaman 45 kilometer.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Papua Nugini pada Sabtu (5/4) pukul 03.04 WIB.
Mudik merupakan tradisi yang tidak dapat terpisahkan dari Hari Raya Idul Fitri. Saat mudik, banyak masyarakat yang memutuskan untuk menggunakan transportasi jalur darat dan laut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca yang bervariasi mulai dari panas terik hingga hujan akan terjadi di berbagai wilayah Indonesia hari ini.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Dari prakiraan cuaca BMKG Jawa Barat hari ini, hujan lebat tersebut berpotensi akan mengguyur wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Ciamis.
Gelombang tinggi di selatan Jawa Tengah berkisar 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara ketinggian gelombang 0,5-1,25 meter.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Kamis, 17 Juli 2025, dengan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 17 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved