Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang menyiapkan laporan tahunan bencana sebagai komitmen bersama dengan komunitas internasional. Ini akan menjadi monitoring dan capaian Indonesia dalam konteks Sendai Framework for Disaster Risk Reduction (SFDRR).
Penyusunan laporan tahunan ini bertujuan sebagai laporan pemerintah atau country report untuk melihat capaian Indonesia melalui indikator yang ditargetkan dalam SFDRR 2015 – 2030. Laporan yang akan disusun secara bertahap ini melibatkan kementerian/lembaga dan mitra lain penanggulangan bencana di Indonesia. Capaian dalam penanggulangan bencana menjadi komitmen Indonesia dalam SFDRR.
Baca juga: KLHK Dorong Masyarakat Lakukan Daur Ulang Sampah Plastik
Dalam sambutan pembukaan rapat koordinasi penyusunan laporan tahunan, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widaja menyampaikan mengenai tujuh target SFDRR sebagai acuan dalam penulisan laporan tahunan.
Ketujuh target mencakup pembahasan mengenai bencana yang berdampak pada tingkat kematian global, jumlah populasi terdampak, kerugian ekonomi, kerusakan infrastruktur dan layanan dasar, pengurangan risiko bencana, kerja sama internasional dan ketersediaan dan akses kepada sistem peringatan dini dan informasi risiko bencana.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB memberikan penjelasan latar belakang dan materi pengisian yang perlu disiapkan secara internal unit teknis di BNPB. Pada tahap selanjutnya BNPB akan mengajak kementerian/lembaga dan berbagai pihak untuk memberikan data yang dimiliki sebagai capaian yang terkait dengan ketujuh target.
Kepala Sub Direktorat Tata Kelola BNPB Cahyo Nugroho mengatakan, penyusunan laporan akan dilakukan secara bertahan sebelum nantinya akan dikumpulkan pada akhir tahun.
“Laporan tahunan ini merupakan capaian 2019 dan 2020 penanggulangan bencana di Indonesia,” ujarnya pada rapat koordinasi penyusunan laporan di Hotel Santika BSD, Serpong, Rabu (29/7).
Tahapan berikutnya yakni sosialisasi monitoring SFDRR ke para pihak, workshop pengumpulan data dari internal BNPB dan kementerian/lembaga serta para pihak terkait dan workshop finalisasi.
SFDRR atau Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana 2015-2030 merupakan acuan kerja dalam aktivitas pengurangan risiko bencana yang telah disepakati 187 negara. Kerangka kerja ini diluncurkan untuk pengimplementasiannya dalam Konferensi Dunia ketiga PBB di Sendai, Jepang, pada 8 Maret 2015. SFDRR ini merupakan kelanjutan dari Hyogo Framework for Action (HFA). (H-3)
Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar.
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi peralihan musim hujan ke musim kemarau.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
(BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek selama 24 jam sejak 7 Juli 2025
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) pada 7-11 Juli 2025 untuk percepatan penanganan darurat banjir di area Jakarta Raya.
Pemprov Riau mendapatkan bantuan berupa satu unit helikopter water bombing untuk membantu pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved