Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Penanganan Bencana Banjir Harus Tetap Jaga Protokol Kesehatan

Dhika Kusuma Winata
23/7/2020 23:29
Penanganan Bencana Banjir Harus Tetap Jaga Protokol Kesehatan
Dampak banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan(Antara/Abriawan Abhde)

UPAYA penanganan banjir di tengah wabah covid-19 yang melanda di sejumlah daerah seperti di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, disarankan agar tetap menjaga protokol kesehatan. Penerapan protokol kesehatan tetap penting agar penanganan bencana tidak menimbulkan masalah baru yakni penularan virus korona.

"Evakuasi korban banjir seperti di Luwu Utara butuh ekstra perhatian di tengah pandemi covid-19. Di sisi lain evakuasi harus sigap, namun juga tetap melakukan protokol kesehatan. Maka, penanganan musibah ini menjadi tantangan luar biasa, bagaimana membantu warga dalam situasi yang harus menjaga jarak dan protokol kesehatan," kata Sekjen Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said dalam keterangannya, Kamis (23/7).

Sudirman menyampaikan PMI berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk turut melakukan evakuasi korban banjir bandang di Luwu Utara. Relawan dibekali dengan masker, cairan pembersih, dan disinfektan untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Relawan juga semaksimal mungkin menjaga jarak agar risiko penularan virus bisa diminimalisasi.

"Di daerah tersebut sangat membutuhkan bantuan untuk menangani evakuasi korban dan pemulihan pascabanjir. Musibah banjir bandang ini menyita perhatian publik karena kerusakan yang cukup parah," ujar Sudirman.

Baca juga : Sumber Metana Alami di Antartika Ditemukan Ilmuwan

Prioritas lainnya, lanjut Sudirman, PMI membantu masyarakat memeroleh akses kebutuhan dasar seperti air bersih, hunian sementara, dan bahan pokok untuk makanan sehari hari. Berdasarkan laporan BNPB, air bersih paling dibutuhkan korban bencana selain juga makanan pokok dan hunian.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB Raditya Jati mengatakan pascabanjir yang terjadi di Luwu Utara unsur BNPB, BPBD, Tagana, Basarnas, TNI, Polri, hingga PMI melakukan evakuasi korban banjir. Tim relawan juga berupaya untuk membuka atau berapa jalan yang tertutup material lumpur menggunakan alat berat.

Di tengah pandemi covid-19, imbuh Jati, relawan tetap menerapkan protokol kesehatan. Mereka juga turut membantu memberikan masker dan hand sanitizer.

"Menurut perkiraan, korban masih bisa bertambah, sebab ada ratusan rumah yang tertutup lumpur hingga setinggi lebih dari dua meter. Selain itu masih ada lokasi yang belum dapat diakses," katanya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya