Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
UNTUK dapat bertahan pada kondisi apapun, sebuah keluarga harus bisa beradaptasi, termasuk saat pandemi covid-19 ini dimana anak menjadi sangat rentan terdampak dari sisi kesehatan, pendidikan maupun psikologis. Di sinilah orang tua memainkan peran pentingnya.
"Anak haruslah merasa nyaman saat berada di antara orangtuanya, jangan malah sebaliknya," ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, Kamis (23/7).
Hasto menyebutkan, untuk bisa menyesuaikan diri, berempati, dan mendidik anak sesuai dengan zamannya, orangtua juga harus mempunyai fleksibilitas yang tinggi agar bisa menjadi sahabat anak maupun sahabat remaja.
“Orang-orang tua itu paling penting itu harus menyadari bahwa anak-anak dan cucu-cucu kita itu adalah generasi yang memang beda. Cara berpikirnya beda, cara bergaulnya beda, kemudian ekosistemnya beda, itu yang harus disadari. Makanya, kita punya web siapnikah. Tujuannya untuk melatih calon orang tua," pungkasnya.
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi atau Kak Seto mengutarakan hal senada. Ia menyampaikan, manusia mempunyai daya adaptasi yang tinggi yang pada akhirnya membuat mereka mempunyai daya lenting yang kuat sekali, tidak mudah menyerah, tidak mengeluh tetapi penuh rasa syukur.
"Pikiran itulah yang bisa dikembangkan setiap orangtua kepada anaknya," ujarnya.
Pandemi ini, sebut Kak Seto, menciptakan peluang emas untuk mewujudkan keluarga ideal dalam makna sebenarnya. Sebab, orangtua dan anaknya bisa berinteraksi 24 jam karena aktivitas yang dibatasi di rumah saja. Temukan potensi-potensi diri masing-masing anak yang memiliki keunikan yang berbeda-beda, dengan melihat kelebihan mereka.
"Inilah yang dikatakan orang tua hebat. Bangunlah suasana yang penuh persahabatan dan keakraban dalam sebuah keluarga. Orang tua diharapkan bisa menjadi idola bagi putra putrinya, bisa menjadi contoh dan pendengar yang baik untuk selalu instropeksi diri menjadi orang tua yang lebih baik bagi anak-anaknya," tegasnya.
Harmonis
Bukan hanya mengasuh anak, kata Kak Seto, momen pandemi ini menjadi tantangan besar bagi para ayah dan ibu untuk tetap membina hubungan harmonis di dalam situasi sulit ini. Dibutuhkan keterampilan berpasangan (couple skill) untuk itu.
"Kami mendapat data pandemi ini banyak perceraian meningkat. Nah ini membuat anak terluka hatinya. Jadi mohon selain dekat dengan anak ayah dan bunda juga tetap mesra. Jadi saling memeluk di depan anak, itu diteladankan. Saling menghargai, jadi itu yang juga tetap dijaga. Jadi keluarga ini bukan hanya orang tua ke anak tapi antar orang tua,” tutur Kak Seto. (H-2)
Program pencegahan dan pengendalian stunting berhasil membawa angka stunting di Jatirejo menjadi 0. 0.
Saat bonus demografi, terjadi surplus usia produktif yang sangat tinggi. Angkanya rata-rata 70% dari keseluruhan jumlah penduduk usia produktif.
BKKBN menekankan perlunya tetap waspada dan melakukan tindakan berkelanjutan karena risiko stunting dapat mengenai siapa saja, terlepas dari latar belakang sosial ekonomi.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 Fungsi Keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Sinergi ini bertujuan menyediakan fasilitas penitipan anak di seluruh lingkungan kerja.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Penting bagi keluarga maupun orangtua yang memiliki remaja bisa memahami perubahan perilaku remaja agar bisa mendeteksi dini jika anak mereka mengalami masalah kesehatan mental.
Istilah married single mom muncul di media sosial. Simak penjelasan fenomena ini berikut.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
PENGUATAN peran orangtua dibutuhkan dalam mendukung upaya meningkatkan kualitas kesehatan keluarga di tanah air.
PERUSAHAAN wajib membangun budaya kerja inklusif berdampak nyata bagi karyawan lintas tahap kehidupan dan kemampuan melalui kebijakan progresif yang relevan.
Anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah lebih cenderung mengalami masalah perilaku, depresi, rasa rendah diri, dan kegagalan dalam pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved