Mensos Ungkap 3 Strategi Lindungi Anak dari Bahaya Rokok

Ihfa Firdausya
21/7/2020 08:32
Mensos Ungkap 3 Strategi Lindungi Anak dari Bahaya Rokok
Tangan peneliti YLKI menempelkan stiker saat peluncuran hasil survei Kawasan Dilarang Merokok di Hotel dan Restoran di Jakarta.(ANTARA/M Agung Rajasa)

MENTERI Sosial Juliari P Batubara menyebut ada tiga upaya guna mencegah anak-anak menjadi perokok. Hal itu harus didukung semua pihak sehingga anak-anak bisa menjadi generasi yang memiliki masa depan.

Pertama adalah membatasi akses pembelian rokok bagi anak. Pasalnya, fakta di lapangan menunjukkan anak-anak dapat membeli rokok dengan mudah, bahkan secara eceran.

Tidak hanya membatasi, kata Mensos, pandangan anak-anak juga harus diubah perihal merokok itu gaya, cool, dan gagah.

Baca juga: Belajar Daring Saat Pademi Pengaruhi Kesehatan Jiwa Anak

"Kita harus belajar dari negara tetangga, Singapura. Di sana, akses anak terhadap rokok itu sangat ketat, terlebih di sana orang yang merokok dianggap aneh," ujar Mensos dalam webinar bertajuk "Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak dari Budaya Rokok di Masa Pandemi COVID-19", Minggu (20/7).

Kedua, Mensos menyebut merokok merupakan pintu masuk penyalahgunaan narkoba. Terlebih bila lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan lainnya tidak bisa melakukan pencegahahan. Karenanya, anak-anak pada tahap berikutnya rentan menjadi pengguna napza seperti ganja, sabu dan ekstasi.

Dalam hal ini perlu diingatkan kepada para orangtua dan semua pihak terkait, bahwa bila anak terjerumus sejak dini akan berdampak selain kerusakan otak tapi juga kehilangan masa depan mereka.

"Harus berupaya sekuat tenaga agar jangan sampai anak-anak terjerumus hal-hal buruk dan jujur harus kita sampaikan itu membuat orangtua dan keluarga bersedih," ungkap Juliari.

Ketiga adalah menaikan harga dan cukai rokok. Program Early Intervention dan SDM unggul yang selalu dikemukakan Presiden Joko Widodo menjadi sangat penting dan akan tercapai bila tersedia program pencegahan merokok.

Menurut Mensos, pencegahan merokok bagi anak-anak harus dimulai dari orangtua dengan selalu mengingatkan bahaya rokok, serta memberi pengertian kalau rokok itu adalah pintu masuk penyalahgunaan narkoba.

"Ke depan, kehidupan penuh persaingan dan bagi anak-anak yang bisa bertahan adalah yang menjauhi hal-hal yang negatif dan bangsa kita tidak akan menjadi bangsa pemenang kalau anak-anak tidak bisa menjadi pemenang melawan rokok,” kata Juliari.

Lebih jauh, Mensos Juliari menyampaikan pesan kepada orangtua agar selalu berusaha memberikan pelajaran hidup yang baik bagi anak-anak mereka. Sebab, katanya, harta yang banyak tidak selalu menjamin anak-anak bahagia.

“Saya kira inilah peninggalan berupa nilai-nilai positif dengan menjauhi nilai-nilai negatif yang bisa merusak, maka ajarkan pada anak untuk rendah hati dan mendengarkan orang-orang yang lebih pengalaman atau lebih tua,” katanya.

"Saya ucapkan, Selamat Hari Anak Nasional Tahun 2020, Anak Terlindungi, Indonesia Maju," tutup Mensos. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya