Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
UNIVERSITAS Indonesia menerima dana Prioritas Riset Nasional (PRN) senilai Rp9.812.333.999 ( dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Dana tersebut akan dipergunakan UI untuk pembiayaan 11 proposal penelitian dalam kurun waktu maksimum 5 tahun.
UI bersama dengan 16 perguruan tinggi negeri lainnya yang tersebar di Indonesia menerima pendanaan dengan total Rp50 miliar. Pengumuman tersebut didasarkan atas Keputusan Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan nomor Kep-36/LPDP/2020. Proposal yang diajukan UI antara lain adalah Efektivitas Implantasi Sel Punca Mesenkimal Tali Pusat, Asam Hyaluronat Dan Atau Somatotrophin Pada Osteoarthritis Lutut Grade 1 Dan 2 yang diketuai oleh Dr. dr. Andri MT Lubis, SpOT(K) dari Fakultas Kedokteran (FKUI); dan Pengembangan Model Kekeringan untuk Pengelolaan Lahan Pangan berbasis Nexus-Spasial yang diketuai oleh Dr. Muhammad Dimyati, M.Sc dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA UI).
Rektor UI Ari Kuncoro sangat mengapresiasi dukungan pemerintah atas riset yang dilakukan di perguruan tinggi.
"Diharapkan dukungan ini mampu meningkatkan produktivitas riset dalam negeri dan mengoptimalisasi inovasi dan karya maupun produk anak bangsa," ujar Ari.
Wakil Rektor UI Bidang Riset dan Inovasi, Abdul Haris juga menuturkan pendanaan ini merupakan kesempatan besar bagi peneliti UI untuk berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia di masa depan.
"Para penerima PRN 2020 diharapkan dapat menghasilkan inovasi tepat guna, bernilai dan berdaya-saing tinggi, serta mengedepankan kemutakhiran atau ultramodern," ujarnya.
Sebanyak Rp243.504.177.372 telah dipersiapkan untuk mendanai 305 judul penelitian selama tahun 2020-2024. Sebelumnya, Kemenristek/BRIN membuka kesempatan pengiriman proposal untuk Program pendanaan Prioritas Riset Nasional 2020 atau PRN 2020. Program ini diselenggarakan dalam rangka mendukung produksi produk nasional yang berkualitas. Dalam PRN 2020 terdapat sejumlah fokus, antara lain pangan, energi, kesehatan, transportasi, produk rekayasa keteknikan, pertahanan dan keamanan, kemaritiman sosial-humaniora, seni dan budaya, serta pendidikan.
baca juga: Di Gunung Mutis, Antisipasi Karhutla Gunakan Kearifan Lokal
Menteri Ristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro mengimbau agar lembaga penerima PRN segera memanfaatkan pendanaan yang diterima dan tetap mengedepankan sinergi dalam menghasilkan produk-produk inovasi berkualitas tinggi. Dalam acara yang disiarkan di kanal Youtube Kemenristek/BRIN ini, Direktur Utama LPDP Rionald Silaban juga menyampaikan harapan besar bahwa pendanaan PRN 2020 ini mampu menghasilkan produk-produk inovasi yang membangkitkan daya saing industri nasional di era global menuju Indonesia maju. (OL-3)
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi bisa dicapai antara lain dengan memperkuat kolaborasi riset.
TAK mudah melangkah keluar dari kenyamanan, namun Almi membuktikan bahwa keberanian mencoba membuka pintu peluang besar.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
PENGACARA terkemuka di Asia, Pramudya A. Oktavinanda, mendaftarkan diri menjadi salah satu kandidat Ketua Ikatan Alumni (Iluni) Universitas Indonesia periode 2025-2028.
UI mendorong semua pihak yang mendapatkan tekanan atau ancaman pemerasan untuk melapor pada pihak kepolisian.
Ketua Unit Kerja Khusus (UKK) Science Techno Park(STP) UI, Chairul Hudaya mengutarakan pihaknya memiliki 10.000 hak kekayaan intelektual yang masih aktif saat ini yang dapat dihilirisasi.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Penandatanganan ini merupakan upaya mendukung UI menjadi universitas unggul dan berdampak secara global.
Para konsultan ini sebenarnya memiliki opini-opini, terlebih saat diskusi. Namun, untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan tetap perlu diasah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved