Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KETUA Lembaga Sertifikasi Profesional (LSP) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Indonesia (EBTKE) Indonesia, Dr Mas Ayu Elita Hafizah mengutarakan LSP EBTKE Indonesia telah meraih lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Dengan lisensi BSNP tersebut pihaknya dapat menggelar kegiatan uji kompetensi pada sektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. "LSP EBTKE Indonesia menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi yang kredibel di Sektor Energi Baru Terbarukan dan Koservasi Energi yang berdaya saing global," kata Mas Ayu Elita Hafizah di Gedung Science Techno Park(STP) Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (1/7).
Pada kesempatan tersebut dilakukan Perjanjian Kerjasama ( PKS) Unit Kerja Khusus Science Techno Park UI dengan LSP EBTKE Indonesia.
Ayu sapaan akrab perempuan aktivis ini mengutarakan, LSP EBTKE Indonesia menyelenggarakan kegiatan asesmen dengan mengutamakan kualitas asesor yang profesional, menyediakan layanan prima terkait penyelenggaraan sertifikasi kompetensi terkhusus di sektor EBTKE.
“Kami mengembangkan mutu sertifikasi kompetensi secara berkesinambungan, serta mengembangkan skema sertifikasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja global," imbuhnya.
Ayu yang juga dosen FMIPA UI mengutarakan keberadaan sumberdaya manusia (SDM) yang unggul, kompetensi adalah kunci. Kompetensi tidak sebatas sekedar kertas, yang sifatnya hanya dokumen saja, tetapi menjadi indikator penting tentang SDM yang ada di negara kita terutama yang berada di lingkungan kampus.
“Kami siap menjadi jembatan, menjadi penghubung antara pengguna dan produsen di sini, antara dunia kampus dengan dunia usaha dan dunia industri," tukas Ayu.
Pada kesempatan sama, Ketua Unit Kerja Khusus (UKK) Science Techno Park(STP) UI, Chairul Hudaya mengutarakan pihaknya memiliki 10.000 hak kekayaan intelektual yang masih aktif saat ini yang dapat dihilirisasi serta terdata dengan baik yang dapat diakses setiap saat.
“Dari 10 ribu itu terdapat 400 yang telah memiliki Hak Paten.ini merupakan potensi yang luar biasa besar guna dapat dihilirisasi," kata Chairul Hudaya.
Dikatakan kendati masih dalam jumlah terbatas untuk hilirisasi namun membuktikan dewasa ini kerja sama antara perguruan tinggi dengan kalangan industri berjalan dengan baik.
Chairul mengutarakan hak kekayaan intelektual kemudian di komersialisasikan dan dihilirisasi yang saat ini sudah ada 70-an industri yang berkolaborasi dan menghasilkan loyalty.Dikatakan para peneliti saat ini merasa cukup senang dengan loyalty itu mendapatkan seperti semacam passive income selain gaji rutin yang diterima. Sementara itu,President Director, PT INEOS Aromatics Indonesia, Oji Fahrurrozi menilai bahwa orang Indonesia banyak memiliki SDM yang kompetensinya baik sekali.
Ia mengungkapkan manakala perusahaannya membutuhkan SDM di jajaran pimpinan ia menemukan terdapat orang indonesia yang memiliki pengalaman menjadi pimpinan perusahaan di luar negeri.
“Saya kagum, karena ada potensi kompetensi yang baik dimiliki SDM Indonesia dengan back ground pernah memimpin sejumlah perusahaan di luar negeri,” ungkapnya.
Oji berharap secara terstruktur, Indonesia dapat membangun SDM yang baik dan berjenjang. Oji menekankan pihaknya membutuhkan SDM yang baik yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pabrik, market dan industri.
Komisioner BSNP: NS Aji Martono mengingatkan pentingnya sertifikasi dengan bukti sertifikat yang juga berjejak digital .Dikatakan melalui Undang Undang .negara hadir mengakui keahlian rakyatnya dengan menerbitkan sertifikasi melalui BSNP. "Melalui kolaborasi perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri kita berharap terjadi link and match," pungkasnya.
Prof Azwar Manaf Ketua Dewan Pengarah LSP BTKE Indonesia mengaku optimis dengan kolaborasi perguruan tinggi dan dunia industri. " Kita mesti optimis kita siapkan job create UI yang unggul dan impactful atau berdampak,"tukasnya.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Penandatanganan ini merupakan upaya mendukung UI menjadi universitas  unggul dan berdampak secara global.
Para konsultan ini sebenarnya memiliki opini-opini, terlebih saat diskusi. Namun, untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan tetap perlu diasah.
Pemerintah didorong untuk lebih memperhatikan hal tersebut, sebab keberadaan kampus asing dapat menimbulkan risiko keluarnya devisa dalam bidang pendidikan tinggi.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved