Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang PS Brodjonegoro meresmikan pengoperasian mesin deteksi covid-19, Cobas 6800 System. Mesin tersebut nantinya akan dioperasikan di Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.
Bambang menyebutkan, mesin ini mampu menguji hingga 1.000 spesimen per hari.
Baca juga: Hari Ini, Pasien Covid-19 yang Sembuh Capai 40.345 orang
"LBM Eijkman melakukan terobosan menggunakan mesin yang nantinya bisa meningkatkan kapasitas menjadi seribu sampel per hari. Sebelumnya dengan metode mesin RT PCR biasa sekitar 400. Jadi ada peningkatan dua setengah kali lipat dalam sehari yang tentunya akan sangat membantu target Bapak Presiden yang saat ini sudah 30 ribu per hari," Bambang dalam acara pengoperasian mesin deteksi covid-19 Cobas 6800 System, Kamis (16/7).
Selain bertujuan untuk meningkatkan jumlah tes sesuai keinginan Presiden Joko Widodo, Bambang juga berharap mesin ini dapat membantu Indonesia mencapai target tes dari organisasi kesehatan dunia (WHO) yaitu 1% per populasi penduduk.
“Kita juga harus mengejar target WHO karena bagaimanapun pada awalnya Indonesia sering disorot karena dianggap tes yang kita lakukan kurang masif, sehingga datanya dianggap belum representatif,” imbuhnya.
COBAS 6800 Systems adalah sistem otomatisasi yang didesain khusus untuk pengerjaan aplikasi yang highthrouput, seperti perhitungan viral load, skrining darah, dan uji mikrobiologi lainnya. Sistem otomatisasi meliputi sistem tertutup untuk ekstraksi RNA dan amplifikasi polymerase chain reaction (PCR) sampel klinis.
Sistem tersebut mampu meminimalisasi kesalahan pre-analitik selama proses pemeriksaan covid-19 serta mengurangi jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, jika dibandingkan dengan proses pemeriksaan PCR untuk deteksi covid-19 secara manual.
Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menuturkan, seluruh pengoperasian Cobas 6800 System berjalan otomatis tanpa memerlukan intervensi manusia..
"Tidak ada intervensi manusia ketika proses berjalan, sehingga meningkatakan keamanan operator. Fully automatic, terkendali, kualitasnya terjamin dan lebih cepat, itu kenapa bisa seribu tes per hari," tuturnya.
Dia menambahkan, hasil uji menggunakan mesin ini bisa didapatkan hanya dalam waktu dua hari, jauh lebih cepat dari RT PCR yang hasilnya baru keluar sekitar seminggu setelah dites.
"Kalau hari ini sampel diterima, besok tes sampai keesokan harinya sudah bisa melaporkan. Mesinnya sendiri dalam satu hari selesai, tentu ada proses-proses administrasi, 2x24 jam bisa dilaporkan," tandasnya.
Pengujian covid-19 menggunakan COBAS 6800 Systems telah disetujui untuk otorisasi penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA). (H-3)
"Para pemain ini akan diamati dan kesehatan semua pemain Liga MX akan terus dipantau,"
Sudah 93.426 warga DKI Jakarta telah menjalani rapid test. Hasilnya 89.780 orang dinyatakan non-reaktif covid-19 dan hanya 4% atau 3.646 orang dinyatakan reaktif covid-19
Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta secara akumulatif telah melakukan pemeriksaan covid-19 sebanyak 96.258 spesimen atau sampel darah.
Rata-rata kapasitas Lab Satelit Covid-19 melakukan pemeriksaan analisis PCR sebanyak 576 spesimen atau sampel darah per hari
DInas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta secara akumulatif telah memeriksa 112.953 spesimen atau sampel darah terkait covid-19.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati memaparkan Pemprov DKI Jakarta berupaya untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR
"Kita tidak boleh menganggap ini metode pencegahan. Itu anggapan yang keliru. Karena kalau masih sehat gak perlu dikasih apa-apa."
Vaksin itu dikembangkan BUMN PT Bio Farma yang bekerjasama dengan perusahaan asal Tiongkok.
Indonesia akan menciptakan vaksin covid-19 secara mandiri. Secara virologi covid-19 yang ada di Indonesia merupakan keturunan dari Wuhan namun ada perbedaan yang spesifik
Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 dibentuk sebagai respons penanggulangan virus corona yang penularannya sangat cepat dan luas.
WHO lewat Scientific Brief (rangkuman ilmiah) yang diperbarui, Kamis (9/7), memaparkan beberapa kemungkinan covid-19 menular lewat udara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved