Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJAK Maret 2020, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengkoordinasikan kementerian dan lembaga pemerintah, rumah sakit, perguruan tinggi, serta industri melalui Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19. Ini sebagai respons penanggulangan virus corona yang penularannya sangat cepat dan luas.
Seluruh anggota Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 diarahkan untuk membantu mencegah, mendeteksi, dan merespon secara cepat dalam penanggulangan pandemi melalui riset dan inovasi di bidang pencegahan, skrining dan diagnosis, alat kesehatan dan pendukung, serta obat dan terapi.
Selain itu, Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 ini juga membagi pendanaan riset dan inovasi menjadi dua bagian, untuk kegiatan penelitian dan non-penelitian, serta keseluruhan dana pun diberikan dalam dua tahapan.
Pada tahap pertama, Kemenristek menyetujui 134 proposal penelitian dibiayai dengan anggaran Rp60 miliar. Di tahap kedua, terdapat 139 proposal riset dan inovasi terkait covid-19 dengan total anggaran Rp27, 3 miliar.
Baca juga : Menristek Setujui 139 Riset Covid-19 Tahap II Senilai Rp27,3 Miliar
Nah, dilansir dari laman www.ristekbrin.go.id, Berikut ini 50 hasil inovasi dari Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 yang telah dihasilkan dalam tahap pertama yang dihasilkan dalam waktu 2-3 bulan saja.
Produk Inovasi Utama
1.Rapid Diagnostic Test Microchip
2.Rapid Diagnostic Test RI-GHA
3.Real Time PCR Test Kit BioCov-19
4.Viral Transport Medium
5.VTM (Viral Transport Medium)
6.Plasmid Eijkman Control for COVID-19 (pECoC-19)
7.Robot RAISA (Perawat Kesehatan)
8.Robot RAISA TIARA
9.Robot RAISA BCL
10.Robot Dekontaminasi
11.Smart Syringe Pump
12.Autonomous UVC Mobile Robot
13.Convalescence Serum
14.Mobile Laboratory BSL-2
15.Emergency Ventilator
16.Powered Air Purifying Respirator
17.Ventilator Vent-I
18.Venindo V01
19.Venindo R03
20.GLP-HFNC-01 (High Flow Nasal Cannula)
21.Flocked swab
Produk Inovasi Pendukung
22.Sequence Protein S SARS COV 2
23.Sistem Pencitraan Medis berbasis AI
24.OST D
25.Minuman Herbal (Teh Jahe)
26. Minuman Herbal (Teh Sereh)
27.Jamu Herbal Imunogama
28.Minuman Herbal (Wedang Uwuh Celup)
29.Susu Fermentasi LOWKOL
30.Hand Sanitizer Herbal
31.Imboost Flu Herbal
32.Smart Biosafety Swab Chamber (BCL-UGM)
33.GAMA Swab Sampling Chamber
34.Insert Masker
35.Air Cleaner
36.Portable Air Purifier
37.Cov-Watch
38.Touchless Mobile Handwasher
39.Platform Digital (Cared+)
40.Radiografi Sinar X-Digital
41.Box Sterilisasi Masker N95
42.Aero Dental Suction Unit
43.HR COMED
44.Smart Telemedicine Robot "Win-MTA"
45.Robot Pelayan
46. MediTea
47.APD: Serat Nano Alami Skala Lab
48.APD Level 3 & 4
49. Doctor Representatif Robot (Doper)
50.Swabidarity. (H-2)
Hanya separuh dari warga yang memilah sampah untuk didaur ulang. Hal ini berpotensi meningkatkan sampah plastik dan menambah beban tempat pembuangan akhir selama PSBB/WFH.
Kemungkinan dari adanya aktivitas petir di daerah ini (Jabodetabek) dengan waktu yang hampir bersamaan dengan letusan itu (erupsi Gunung Anak Krakatau).
Kepala Tim Sidang Pemugaran DKI Jakarta Bambang Eryudhawan menyebut situs cagar budaya di Kampung Akuarium tidak terganggu dengan adanya pembangunan rumah vertikal.
Temuan tersebut juga turut melibatkan peneliti LIPI termasuk Zainal yang berperan sebagai pengawas. Ia mengungkapkan penelitian itu dilakukan jauh sebelum ada pandemi covid-19.
Namun apabila dibiarkan dalam jangka panjang, kandungan parasetamol di air laut dapat mengancam hewan yang ada di Teluk Jakarta.
Jalan beraspal berornamen sudah tidak ada lagi. Beberapa bangunan sekarang satu meter lebih tinggi dari yang lain lantaran jalan ambles.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Pancasila dan khilafah tidak bisa hidup berdampingan di Indonesia. Salah satunya harus dikorbankan.
SOSOK Prof Yudian Wahyudi menjadi salah satu lulusan pesantren yang berhasil di dunia akademik. Dari Pesantren Termas di Pacitan, Jawa Timur.
Adapun pada pilkada 2007 dan 2012, partisipasi pemilih mencapai sekitar 65 persen. Sedangkan pilkada 2017 jumlahnya meningkat lebih dari 70%.
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan radikalisme tidak boleh dibiarkan tumbuh di lingkungan kampus.
"Saya kira tahun ini dimungkinkan perguruan tinggi dibuka. Saya kira dengan cara terbatas, kapasitasnya terbatas, kemudian jamnya terbatas, kemudian mata kuliahnya terbatas," kata Ariza
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved