Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sejumlah Wilayah Berpotensi Mengalami Kekeringan

Ferdian Ananda Majni
15/7/2020 12:00
Sejumlah Wilayah Berpotensi Mengalami Kekeringan
PENYIAPAN EMBUNG- Embung di Desa Piasa Kulon, Kec. Somagede, Kab. Banyumas, Jawa Tengah disiapkan untuk hadapi kekeringan tahun ini.(Media Indonesia/Liliek Dharmawan)

SEJUMLAH wilayah di Tanah Air berpotensi mengalami kekeringan meteorologis. Hal itu didasarkan pada hasil monitoring kejadian hari kering berturut-turut dan prediksi probabilistik curah hujan dasarian. Terdapat indikasi potensi kekeringan meteorologis hingga 2 dasarian ke depan dengan status waspada hingga awas.

Deputi Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal menjelaskan wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori waspada di antaranya adalah Bali (Kota Denpasar) Jawa Barat (Kabupaten Cianjur, Cirebon) Jawa Tengah (Kabupaten Demak, Karanganyar).

Jawa Timur (Kabupaten Blitar, Gresik, Jember, Lumajang, Mojokerto, Ponorogo, Probolinggo, Trenggalek dan Kota Surabaya). Di Maluku (Kabupaten Maluku Barat Daya, Kepulaun Tanimbar), Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara), Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Alor, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Nagekeo, Ngada, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Timor Tengah Utara)

Adapun wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori siaga adalah Bali (Buleleng) DI Yogyakarta (Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Kulonprogo, Sleman dan Kota Yogyakarta). Provinsi Jawa Tengah (Kabupaten Jepara, Klaten, Purworejo, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri).

Di Jawa Timur meliputi Kabupaten Bangkalan, Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Lamongan, Madiun, Magetan, Malang, Nganjuk, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sampang, Sidoarjo, Situbondo). Kemudian wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori awas adalah Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kota Kupang.

Herizal mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah setempat yang wilayah berada dalam daftar di atas untuk mengantisipasi dampak kekeringan ini terhadap sektor pertanian, yaitu berkurangnya pasokan air pada lahan pertanian.
"Di samping itu, pada sektor lingkungan, yaitu meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan dan berkurangnya sumber air untuk kebutuhan rumah tangga," pungkasnya.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya