Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
PERSATUAN Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) menyatakan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan standar harga pemeriksaan rapid test di RS sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/I/2875/2020.
Sekretaris Jenderal PERSI Lia G. Partakusuma mengungkapkan, hal itu disebabkan karena pihaknya harus menyesuaikan kembali untuk pembelian komponen-komponen dalam pemeriksaan rapid test.
"Pemeriksaan rapid terdiri dari berbgai komponen untuk mematok harga. Berbagai komponen itu diantaranya reagen, APD, dan komponen pemeriksaan ini bisa dikendalikan RS.
Kalau sekarang masyarakat menemui beberapa RS masih mengginakan tarif lama, itu karena hal-hal tersebut, butuh penyesuaian," kata Lia di Graha BNPB, Jakarta, Senin (13/7).
Namun, Lia mengaku pihaknya menyambut baik keputusan pemerintah untuk mengatur harga tertinggi pemeriksaan rapid test. Pasalnya, tanpa adanya aturan tersebut harga rapid test di pasaran akan tidak terkontrol.
Baca juga : Pasien Sembuh Covid-19 di RSD Wisma Atlet Capai 4.023 Orang
"Kita pun kaget tiba-tiba ada aturan yang dikeluarkan, sementara RS blm siap. Tapi kita sangat menyanbut baik. Harus ada patokan karena kalau tidak, tidak akan terkendali," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kemenkes Tri Hesty Widyastoeti Marwotosoeko menyatakan, tujuan dari dibuatnya aturan standar harga pemeriksaan rapid test yakni agar menutup celah komersialisasi rapid test. Namun begitu, kini pihaknya belum memiliki aturan sanksi bagi RS yang melanggar.
"Saat ini kami belum buat peraturan sanksi. Ke depan kami akan lihat, dengan perkembangan di masyarakat dan RS.
Kami imbau setiap pelayanan harus berpihak pada masyrakat. Apalagi dengan kondisi ini," tandasnya. (OL-2)
Vulvovaginitis yang bergejala keputihan, nyeri, dan gatal amatlah mengganggu. Ketepatan diagnosis menentukan efektivitas pengobatannya.
Testing dan tracer dilakukan untuk Mencegah terjadinya klaster Covid-19 di lingkungan sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Gus Muhaimin mendesak aparat kepolisian dan dinas terkait untuk mengusut temuan ribuan limbah bekas alat tes antigen di sepanjang pantai di Selat Bali.
Akses tes Covid-19 yang cepat dan andal, dan mengurangi penyebaran infeksi seiring semakin banyaknya orang kembali melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari di Indonesia.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerapkan tarif baru untuk layanan Rapid Test Antigen di Stasiun dari sebelumnya Rp45.000 menjadi Rp35.000.
Wakil Ketua BURT Evita Nursanty mengungkapkan kebijakan daerah tersebut menimbulkan pertanyaan dari sebagian besar masyarakat pelaku perjalanan moda transportasi udara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved