Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
GEMPA tektonik melanda wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta pada Senin, 13 Juli 2020 pukul 02.50.29 WIB dengan magnitudo M 5,1. Episenter terletak pada koordinat 8,73 LS dan 109,88 BT, atau tepatnya di Samudra Hindia Selatan Jawa pada jarak 101 km arah Selatan Kulonprogo pada kedalaman 46 km.
Hingga pukul 03.15 WIB, hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock). Namun, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan, pusat gempa ini bersebelahan sangat dekat dengan pusat gempa berkekuatan M 8,1 yang menimbulkan kerusakan di Pulau Jawa pada 23 Juli 1943.
"Kota-kota yang mengalami kerusakan akibat gempa pada saat itu adalah Cilacap, Tegal, Purwokerto, Kebumen, Purworejo, Bantul, dan Pacitan," kata Daryono di akun Instagramnya, Senin (13/7) pagi.
Ahli geologi Belanda Van Bemmelen pada 1949 mengungkap bahwa korban meninggal dunia akibat Gempa Jawa 23 Juli 1943 atau 77 tahun silam ini lebih dari 213 orang. Sedangkan korban luka mencapai 2.096 orang, dan 15.275 rumah rusak di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Baca juga : Gempa Yogya Dipicu Tumbukan Lempeng di Zona Megathrust
Baca juga : Gempa Jepara-Banten, Lempeng Indo-Australia Generator Gempa Kuat
Baca juga : Gempa Besar yang Pernah Mengguncang Pulau Jawa
Daryono mencatat, dalam tiga pekan terakhir wilayah Selatan Pulau Jawa memang terjadi peningkatan aktivitas gempa. Sebelum muncul gempa magnitudo 5,1, Senin (13/7) dinihari, enam gempa lainnya ialah :
1. Gempa Selatan Pacitan M 5,0 pada 22 Juni 2020
2. Gempa Selatan Blitar M 5,3 pada 5 Juli 2020
3. Gempa Lebak M 5,1 pada 7 Juli 2020
4. Gempa Selatan Garut M 5,0 pada 7 Juli 2020
5. Gempa Selatan Selat Sunda M 5,2 pada 7 Juli 2020
6. Gempa Selatan Sukabumi M 4,8 pada 10 Juli 2020. (H-2)
Baca juga : Rentetan Lindu jadi Tanda Tanya, BMKG : Gempa Penuh Ketidakpastian
Baca juga : Waspadai Potensi Gempa Besar
Baca juga : Tiga Gempa Guncang Pulau Jawa
Baca juga : Gempa 6,1, BMKG : Slab Lempeng Indo-Australia di Laut Jawa Putus
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
Air laut pasang (rob) di perairan utara juga masih bertahan dengan ketinggian maksimum 0,9 meter pada pukul 05.00-09.00 WIB.
BMKG. merilis prakiraan cuaca nasional. Kota-kota besar di Indonesia diprediksi mengalami beragam kondisi cuaca mulai dari cerah berawan hingga hujan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Rabu 6 Agustus 2025.
Masyarakat DKI Jakarta dan daerah sekitarnya diimbau waspada dengan cuaca hari ini.
Bibit siklon tropis 90S diprakirakan masih berada di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 25-30 knot.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved