Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SISTEM tembakau yang dipanaskan secara elektrik IQOS dari Philip Morris International (PMI) disebut telah mendapat izin pemasaran dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (BPOM AS) atau US FDA.
Chief Executive Officer PMI, André Calantzopoulos, mengatakan, US FDA menemukan modifikasi paparan IQOS sejalan dengan upaya mendukung kesehatan masyarakat untuk segera beralih ke produk alternatif bebas asap yang telah terbukti secara ilmiah.
Baca juga: Dear Perokok, IDI Bilang Asap Rokok tidak Menyebarkan Covid-19
Ia menambahkan, keputusan tersebut tonggak bersejarah bagi kesehatan masyarakat yang menunjukkan IQOS merupakan produk tembakau yang secara fundamental berbeda dengan rokok dan merupakan pilihan lebih baik bagi perokok dewasa yang mengalami kesulitan untuk berhenti merokok.
"Hal mendesak yang sangat diperlukan adalah diskusi sosial serta arah kebijakan yang secara mendasar berbeda sehingga dapat membuat para perokok dewasa pria maupun wanita yang memilih untuk tetap merokok untuk segera beralih ke produk alternatif bebas asap yang telah terbukti secara ilmiah," ujar Calantzopoulos dalam siaran persnya, Kamis (9/7).
Ia menambahkan, IQOS adalah produk yang secara fundamental berbeda dari rokok yang dibakar dan harus diregulasi dengan cara yang juga berbeda. Mereka yang tidak dapat berhenti merokok dapat beralih ke produk bebas asap yang telah diuji dan dibuktikan secara ilmiah.
"Pilihan terbaik untuk kesehatan adalah tidak pernah mulai merokok atau berhenti sama sekali. Bagi mereka yang tidak berhenti merokok, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah beralih ke produk bebas asap yang telah diuji dan dibuktikan secara ilmiah," tegasnya.
Baca juga: Remaja Indonesia sudah Konsumsi Rokok Elektrik
Calantzopoulos juga memuji pemerintah dan organisasi kesehatan masyarakat yang terbukti dapat mengatur produk alternatif bebas asap dengan cara membedakannya dari rokok konvensional guna melindungi dan mendukung kesehatan masyarakat. (RO/A-3)
Cairan vape juga mengandung nikotin yang dicampur dengan berbagai macam rasa yang menarik perokok untuk beralih dari rokok konvensional.
KPAI meminta agar pemerintah daerah bisa menegakkan regulasi yang terang benderang soal komitmen menjauhkan anak dari industri rokok.
Pengungkapan ini bermula dari informasi bahwa terdapat transaksi jual-beli liquid vape mengandung narkotika di wilayah Jakarta Pusat.
Produk seperti rokok elektronik atau tembakau yang dipanaskan memiliki profil risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional.
TREN rokok elektrik atau vape semakin banyak peminatnya. Padahal, risiko gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari merokok dengan vape juga tidak main-main.
Terdapat pemicu kebiasaan merokok bagi remaja penyandang disabilitas seperti gangguan emosi dan juga kesulitan belajar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved