Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Ibu Kota negara DKI Jakarta belum keluar dari zona merah. Karena setiap harinya masih ditemukan 100-200 kasus Covid-19 baru. Meskipun dalam 14 hari terakhir kasus Covid-19 terus bertambah, berita baiknya yang sembuh juga terus bertambah jumlahnya.
Hal ini terungkap dalam Webinar Nasional Kesehatan bertema 'Efektivitas Implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (Psbb) Dalam Menekan Penyebaran Virus COVID-19: Siapkah Kita Dengan New Normal?' yang digelar mahasiswa Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta, Minggu (28/6). Dan dimoderatori Dosen FKM UMJ, RR Arum Ariasih SKM, MKM.
Menurut pemateri dr Dwi Oktavia Handayani, M. Epid yang juga menjabat Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta memaparkan fakta itu saat membawakan materi tentang 'Implementasi PSBB dan Keberhasilan dalam Menekan Angka Kasus di berbagai Daerah dan Siapkah Kita dengan New Normal?'.
Baca Juga: Jumlah Pasien Covid-19 di DKI Turun, yang Sembuh Bertambah
Menurut pemateri yang akrab disapa bu Lies ini, sejak awal Januari 2020 sudah dilakukan upaya untuk menemukan kasus baru lalu melakukan pelacakan atau contact tracing. Bu Lies menjelaskan bahwa upaya itu dilakukan untuk menekan angka kasus dengan melakukan Testing-Contact Tracing-Isolating.
“Untuk meningkatkan upaya testing dengan melakukan contact tracing yang menindaklanjuti kasus-kasus yang ditemui tetapi kita juga melakukan active case finding dengan mengindikasi daerah-daerah yang diduga daerah rawan penularan seperti pasar, pemukiman padat penduduk, dan kelompok rentan lalu dilakukan pemeriksaan untuk menemukan kasus-kasus baru yang mungkin belum terindentifikasi dari contact tracing yang hasilnya cukup besar,” jelas Lies menjelaskan tentang alur yang dilakukan dalam menangani Covid-19 di Jakarta.
“Sekarang kita dalam akhir transisi tahap 1. Untuk selanjutnya kita akan lihat bagaimana situasinya akankah kita tetap masuk transisi tahap 2 atau kita bertahan di transisi tahap 1 yang berarti kita masih terus harus dengan saat ini. Untuk itu kita masih harus melihat perkembangan situasi,” ujar Lies.
Baca Juga: PKS: Baru 4 Hari PSBB Transisi, Ada Lonjakan Covid-19 di DKI
Pada akhir penjelasannya Lies berharap kita terus mengembangkan kolaborasi pentahelix untuk bisa melakukan pencegahan sebagai cara terbaik untuk menghadapi Covid-19. ''Fase transisi terus dilakukan dengan membangun budaya yang aman sehat dan produktif yaitu dengan tetap melakukan jaga jarak, memakai masker, dan cuci tangan. Dengan kolaborasi pentahelix dapat membantu bersama-sama melakukan pengawasan di area publik, juga bisa meningkatkan upaya Testing-contact tracing-isolating, dan juga peran dari media bisa mendukung supaya komunikasi resiko ini bisa tersampaikan dengan baik ke publik, kita bersama-sama bisa membuat gerakan dengan influencer, publik figur, tokoh masyarakat dan mahasiswa supaya masyarakat dapat mengisi masa transisi ini dengan budaya aman sehat dan produktif,” harapnya.
Dalam masa transisi ini pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan peraturan Gubernur No 51 tahun 2020 yang mengatur bagaimana masyarakat dapat melakukan PSBB di masa transisi ini. Dijelaskan dalam peraturan bagaimana masyarakat dapat hidup bersih dan sehat dan dapat meningkatkan derajat kesehatan. Kemudian bagaimana masyarakat bisa melakukan aktifitas dalam masa transisi ini. Untuk pengendalian moda transportasi, peningkatan penanganan kesehatan, pengawasan & penindakan, dan melakukan Monitoring evluasi yang juga diatur di dalamnya.
Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dr Pandu Riono, MPH, PhD
Pemateri kedua dr Pandu Riono, MPH, PhD membawakan materi tentang 'Evaluasi Efektivitas PSBB: Apakah Data Kasus Menurun/Kurva Melandai?' Pandu menjelaskan bahwa untuk mengatasi pandemi ini kita harus memperjuangkan kesehatan publik. Pandu adalah pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Baca Juga: Pemprov DKI Buka Penjaringan Relawan Covid-19
Menurut Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini, pembatasan sosial sudah diatur dalam undang-undang karantina. Di dalam UU dijelaskan untuk menutup semua kegiatan seperti kegiatan berbasis pendidikan, bisnis, dan keagamaan supaya kita berhenti bergerak karena virus akan mengikuti mobilitas penduduk.
Pada 11 Maret 2020 Presiden memutuskan pembatasan sosial dan pada 30 April 2020 DKI Jakarta menjadi provinsi pertama yang diizinkan melakukan pembatasan sosial.
“Sebenarnya ada Perpres tahun 2019 tentang persiapan pandemi tapi tidak dilakukan hal-hal yang harus disiapkan makanya kita menjadi terlambat dalam fase-fase awal. Walaupun sudah dari bulan Januari mungkin virus sudah masuk Jakarta, tapi dalam surveilens Jakarta sudah ditemukan orang dengan gejala Covid-19 tapi sayangnya mungkin testing kita masih lama dan lemah sekali sehingga tidak mendeteksi,” analisis Pandu.
Untuk mengatahui kapan suatu daerah harus melakukan pelonggaran yaitu dengan mengikuti indikator kesehatan. Ada 3 indikator. Yaitu indikator epidemiologi: bagaimana tren pdpnya, bagaimana tren kasus positifnya, tren kematian. Kedua, kesehatan publik: jumlah test pcr, proporsi di rumah saja. Dan ketiga, fasilitas kesehatan: jumlah ventilator, jumlah APD.
Baca Juga: Dampak Covid-19, APBD DKI Jakarta Diprediksi Hanya Capai 47%
“Ini juga digunakan sebagi salah satu indikator oleh gugus tugas untuk menzonakan. Sebenarnya saya kuramg setuju karena indikator ini dinamis bisa dan berubah-ubah. Yang hari ini hijau belom berarti besok akan sama. Jadi tidak bisa kita anggap kita zona risiko rendah. Kita anggap saja semua risiko tinggi untuk meningkatkan kewaspadaan,” sarannya.
Pandu menyarankan untuk melakukan pembatasan sosial berbasis komunitas atau RW agar masyarakat bisa memonitor apakah masih ada kerumunan di sekitar lingkungannnya dan bisa saling mengingatkannya. Banyak regulasi yang tidak terjalankan karena masyarakat tidak diajak padahal masyarakat adalah garda terdepan, 'the community is the front line in the response of pandemic' tapi tidak dilakukan. ''Begitu di lapangan masyarakat dilupakan. Sekarang yang dilakukan penguatan peran masyarakat untuk meningkatkan 3M''.
3M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak. Menurut studi, 3M dapat menurunkan risiko penularan yaitu mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan ± 35%, memakai masker dapat menurunkan ±45%, menjaga jarak dapat menurunkan ±85%.
Baca Juga: Nomor Darurat Covid-19 Milik Pemprov DKI Sulit Diakses
Pada penutupnya Pak Pandu mengatakan bahwa untuk intervensi masa mendatang ada 2 kombinasi. Yaitu suveilens yang kuat, test lacak isolasi dan masyarakat dengan 3M. Maka dengan kombinasi itu kita bisa mencegah peningkatan kasus dan gelombang selanjutnya.
Webinar ini diikuti 317 peserta dari berbagai profesi. Turut diikuti oleh Dekan FKM UMJ serta jajarannya, Dosen FKM UMJ, dan 282 peserta dan berasal dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa timur, Banjarmasin, Bengkulu, Riau, hingga Papua. Peserta berasal dari instansi beragam yaitu perguruan tinggi, Dinkes Kabupaten, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Rumah Sakit, Puskesmas daerah, BPJS kota, dan Asuransi. (Yan/OL-10)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Dinas Kesehatan (Dinkes) mengaku siap untuk menanggulangi penyakit kejadian luar biasa (KLB) seperti cacat monyet atau monkeypox (mpox).
Sebanyak 2.487 ekor hewan yang masuk ke Jakarta telah diperiksa kesehatannya untuk memastikan seluruhnya aman dikonsumsi saat Idul Adha 1445 Hijriah
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta diprediksi terus meningkat hingga Mei 2024. Saat ini 627 kasus DBD menyerang balita hingga dewasa periode awal Januari hingga 19 Februari 2024.
Pemprov DKI Jakarta secara intensif melakukan berbagai upaya agar bisa dilakukan intervensi sedini mungkin terhadap anak-anak yang terindikasi stunting.
KEPALA Dinas Kesehatan atau Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengimbau masyarakat agar segera menjalani vaksinasi covid-19.
Dinkes DKI Jakarta mengimbau kembali terkait penggunaan masker khususnya bagi kelompok rentan yang ingin pergi liburan saat perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved