Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Interaksi Sosial Anak Hilang kalau Belajar Daring Dipermanenkan

Zubaedah Hanum
05/7/2020 08:55
Interaksi Sosial Anak Hilang kalau Belajar Daring Dipermanenkan
Seorang siswi sekolah dasar menyimak pelajaran yang diberikan guru secara daring selama pandemi covid-19.(Antara)

PEMERINTAH berencana mempermanenkan pendidikan jarak jauh (PJJ) seusai pandemi covid-19. Wacana ini diutarakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim
dalam rapat kerja dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, pekan lalu.

Apa alasan Nadiem? Ia berpandangan, pandemi covid-19 telah memberikan kesempatan pada dunia pendidikan untuk melakukan berbagai macam efisiensi dan teknologi. Meski pada penerapannya saat ini masih mengalami banyak kekurangan, seperti kecakapan guru hingga infrastruktur, seperti ketersediaan internet dan listrik.

Rencana pembelajaran jarak jauh yang bakal dipermanenkan Mas Menteri Nadiem langsung menjadi bahan pembicaraan para orangtua di media sosial. Mereka umumnya menolak itu karena dianggap menghilangkan kesempatan anak berinteraksi dengan banyak orang.

"Jangan 100% kontennya daring. Dari Senin ke Jumat tetap harus hari-hari anak untuk dapat berinteraksi dengan guru dan teman. Itu wajib. Sekolah itu tujuannya kan bukan hanya menuntut ilmu tapi juga bersosialisasi, berinteraksi bersama. Itu ilmu mahal," cetus Zulkarnaen, salah satu orang tua murid, Minggu (5/7) pagi.

Menurutnya, anak yang kurang bersosialisasi dengan banyak orang bisa jadi pribadi egois, minder, tidak bisa bergaul nanti ketika dewasa. "Yang lebih bahaya anak itu bakal punya ego yang tinggi, sangat individualistis," sahutnya.
 
Dengan alasan lain, Yani, orang tua murid lainnya mengaku tidak setuju dengan rencana Mendikbud mempermanenkan PJJ pascapandemi. "Bagaimana nanti nasib orangtua yang kebetulan bekerja? Siapa yang akan mendampingi anak nantinya?" seru Yani. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya