Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
DPR meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk lebih memperhatikan nasib pihak yang dinaungi yang terdampak pandemi covid-19. Mereka ialah pondok pesantren (ponpes), madrasah swasta, guru non-PNS, guru ngaji, hingga penjaga atau marbut masjid.
"Ada 27 ribu ponpes dan 5 juta santri yang mereka juga terdampak. Sebagian ponpes besar tidak berani buka, pemantauan kami mereka bayar listrik saja susah, guru-guru pengajar dan lain-lain makan saja susah, pemasukan tidak ada. Santrinya juga terdampak, bagaimana pembelajarannya, akhlaknya," ujar Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto dalam rapat kerja dengan Menteri Agama Fachrul Razi di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Karena itu, ujar Yandri, penganggaran refocusing 2020 dan anggaran 2021 harus menyertakan bantuan bagi ponpes secara detail. "Selama
ini, mungkin anggaran belum mengarah ke sana. Banyak persoalan bagi mereka dan butuh solusi terbaik, mereka mau masuk tak punya masker, mau rapid tak ada biaya, dan lain-lain," ujar Yandri.
Selain pesantren, Yandri juga mengimbau Kemenag memperhatikan nasib madrasah swasta yang mengalami kesulitan keuangan akibat pandemi, khususnya dalam pemberian upah pada pengajara dan staf lain.
"Begitu juga para dai, guru ngaji, marbut masjid, dan sebagainya. Mungkin tidak semuanya bisa tersentuh, tapi kalau sama sekali tidak tersentuh juga salah, penting kita hadir. Kami juga siap memastikan bantuan akan tepat sasaran tidak disalahgunakan," ujar Yandri.
Anggota Komisi VIII DPR Bukhori Yusuf, mengatakan Kemenag harus memastikan pesantren yang akan memulai pembelajaran agar menerapkan protokol pencegahan covid-19 dengan tepat, termasuk memastikan adanya alat pelindung diri.
"Kemenag bisa membantu melalui anggarannya atau jaringan di bagian gugus tugas dan kepala daerah setempat," ujar Bukhori.
Sementara itu, Menteri Agama mengatakan persetujuannya atas masukan Komisi VIII mengenai hal tersebut. "Saya setuju bagaimana meningkatkan kepedulian kita pada ponpes, santri, dan lain-lain. Saya juga setuju bantuan pada guru, ustaz, marbut, dan lain-lain. Akan jadi perhatian kita bersama meski juga sudah diperhatikan selama ini saya rasa tidak cukup, akan lebih kita perhatikan ke depannya," ujar Fachrul. (Pro/H-3)
Pendidikan inklusif adalah sistem pendidikan yang memastikan semua individu memiliki kesempatan belajar yang setara.
Program Guru Transformasional dirancang untuk memberdayakan guru agar mampu menghadirkan pembelajaran yang kreatif dan relevan dengan kebutuhan siswa masa kini.
NILAI kekeluargaan merupakan kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang hangat, suportif, dan saling menghormati.
Pelatihan ini dirancang dengan sistem berjenjang dan terstruktur, mengacu pada kurikulum nasional, dan berfokus pada pendekatan aplikatif serta teknik pengajaran inspiratif bagi guru PAUD.
Pernyataan Menteri Keuangan yang menganggap penghasilan guru dan dosen sebagai ‘tantangan’ bagi keuangan negara menunjukkan adanya misinterpretasi terhadap amanat konstitusi.
Pemerintah, kata dia, sudah mengalokasikan anggaran untuk memfasilitasi seluruh guru di Indonesia agar bisa mengikuti program PPG tersebut.
Menag menekankan kerja sama lintas kementerian ini sangat penting untuk mendukung program prioritas Kemenag 2025–2029.
Truk dengan ornamen rumah ibadah berbagai agama seperti masjid, gereja, pura, stupa, dan klenteng, menjadi perhatian pada karnaval perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan wakaf memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan pendidikan Islam.
Berikut perbincangan Media Indonesia dengan Menteri Agama Profesor Nasaruddin Umar mengenai ekoteologi, intoleransi, dan kurikulum cinta.
KPK mengungkap adanya dugaan manipulasi fasilitas yang diterima sejumlah jamaah haji dalam kasus korupsi kuota haji Kemenag
KPK menggeledah dua lokasi terkait dugaan korupsi pembagian kuota haji 2024 pada Rabu (13/8).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved