Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
WABAH virus korona yang berubah menjadi pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak di semua lini kehidupan, baik di Indonesia maupun belahan dunia lainnya.
Manusia kini lebih sadar dan mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penularan virus korona, terutama menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan memperkuat imun tubuh dengan beragam vitamin dan olahraga rutin. Bagi paramedis, aturan ketat menggunakan alat pelindung diri (APD) menjadi keharusan.
Dari aspek protokol kesehatan, dampak lain yang tak kalah serius adalah semakin banyaknya limbah medis, baik bekas masker, bekas APD, bungkus obat, botol obat dan beragam limbah medis lainnya. Semua itu harus dapat dimusnahkan dengan cepat, tepat, dan tidak menmbulkan dampak lingkungan yang serius.
Sebuah alat yang dirancang untuk memunaskan limbah medis secara potabel, kini telah tersedia. Alat tersebut bernama portable insinerator.
Produk insinerator tersebut didesain dan diproduksi awal Schooler Industries, Australia dan sudah diakreditas NATTA (National Association of Testing Authorities), Australia. PT. Enerflow Engineering Indonesia (PT EEI) sudah diberikan hak paten untuk memproduksi tipe ini di Indonesia, dengan tetap dibawah kontrol Schooler Industries
Di sela proses uji coba penghancuran limbah medis dengan portabel insinerator buatannya, di Jakarta, Selasa (23/6), owner PT EEI, Yunita Fahmi mengatakan, sehubungan dengan kondisi pandemi Covid-19, banyak terdapat permasalahan dalam pengolahan limbah medis yang semakin menumpuk setiap harinya.
“Selama ini limbah medis baik rumah sakit besar maupun puskesmas yang ada di kota-kota besar, kecamatan, sampai di pulau-pulau yang ada di daerah terpencil belum tertangani dengan baik," kata Yunita.
"Salah satu alasan utama dari hal ini adalah Incinerator yang tersedia dan memenuhi peraturan yang ada adalah insinerator dalam bentuk yang sangat besar. Sehingga sangat sulit untuk mendistribusikannya ke rumah sakit dan Puskesmas yang ada di setiap wilayah. Ditambah lagi dengan harga yang ditawarkan cukup tinggi,” paparnya.
Karena itu, pihak PT EEI memiliki konsep dan solusi komprehensif yang lebih mudah untuk memusnahkan limbah medis yang cukup berbahaya jika tertlalu lama dibiarkan.
Dengan produk Portable Turbo Burn Incinerator yang merupakan insinerator dalam ukuran yang kecil, dinamis dan ekonomis, problem limbah medis bisa diselesaikan dengan baik.
“Portable Turbo Burn Incinerator yang praktis, memudahkan mobilisasi produk ke tempat-tempat terpencil yang membutuhkan. Produk ini mengandalkan limbah sebagai sumber “bahan bakar” dan tekanan udara dari turbo yang ada untuk meningkatkan suhu pembakaran setelah dinyalakan secara manual,” kata Yunita.
Penuhi persyaratan dari KLHK
Dijelaskan Yunita Fahmi , pada saat proses registrasi KLHK temp yang dihasilkan 900 C, dan disyaratkan, operasi Portable Turbo Burn Incinerator dilengkapi cerobong dengan wet scrubber.
Fungsi dari wet scrubber itu sendiri adalah membantu membersihkan kandungan asap yang dihasilkan oleh proses kerja Portable Turbo Burn Incinerator.
Wet scrubber akan disemprotkan untuk menjatuhkan partikel-partikel polutan dari asap yang ada menuju ke bak filter yang sudah disiapkan. Sehingga kandungan asap yang keluar dari cerobong sudah ramah lingkungan bebas dari kandungan polutan.
Lebih jauh Yunita menjelaskan, sesuai dengan surat edaran Mentri KLHK No. SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2020 dalam penanganan limbah infeksius dan pengelolaan sampah rumah tangga dari penanganan Covid-19, dilakukan langkah-langkah penanganan limbah infeksius yang berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan. (RO/OL-09)
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan menggerebek lokasi pembuangan limbah medis rumah sakit secara ilegal di wilayah Kabupaten Banjar.
PT TBS Energi Utama Tbk mengakuisisi Arah, setelah Asia Medical Enviro Services (AMES) yang berbasis di Singapura pada Agustus 2023.
Kendala dihadapi untuk penanganan limbah, yakni soal akses pengangkutan serta penyimpanan di daerah pelosok
Saat ini, PMI tengah melakukan investigasi terhadap temuan sejumlah limbah kantong darah di TPS Junok, Bangkalan, Madura. Sebagian limbah bertuliskan 'HIV' itu masih terisi darah.
Validasi lapangan merupakan salah satu rangkaian penilaian Innovative Government Award Tahun 2022.
Berdasarkan data yang masuk, limbah medis Covid-19 hingga 27 Juli 2021 berjumlah 18.460 ton, yang berasal dari fasilitas layanan kesehatan, rumah sakit darurat, wisma tempat isolasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved