Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

BMKG Perkirakan Rob Kembali Terjang Sejumlah Wilayah

Ihfa Firdausya
18/6/2020 14:20
BMKG Perkirakan Rob Kembali Terjang Sejumlah Wilayah
Banjir rob melanda sejumlah wilayah di Cilacap selatan(MI/Lilik Darmawan)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan rob akan kembali terjadi. Wilayah yang berpotensi terdampak rob, antara lain Pesisir Utara Jawa, Pesisir Selatan Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.

"Potensi rob dan gelombang tinggi tersebut diperkirakan akan berlangsung mulai 19-21 Juni mendatang. Setelah itu rob akan cenderung menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin," ujar Plt. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Herizal, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (18/6).

Wilayah-wilayah tersebut sudah mengalami limpasan banjir pesisir (rob) pada awal Juni lalu. Menurut Herizal, potensi tersebut disebabkan oleh kondisi pasang air laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia akibat fase bulan baru (spring tide) pada 21 Juni mendatang.

Baca juga: Di Cirebon, Baru 40% Pekerja Bekerja Kembali

Selain dari faktor astronomis tersebut, kata Herizal, terdapat faktor meteorologis berupa potensi gelombang tinggi yang diprakirakan terjadi mencapai 2,5 meter (m) hingga 4,0 m di Laut Jawa.

"Gelombang lebih dari 4,0 meter di Samudera Indonesia selatan Pulau Jawa hingga Sumba yang dibangkitkan oleh embusan angin Timuran (musim kemarau) yang kuat dan persisten. Kecepatan hingga 25 knot (46 km/jam) ikut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut," jelasnya.

Selain itu, potensi hujan diperkirakan dapat terjadi dalam 3 hari ke depan di beberapa lokasi, antara lain sekitar Jakarta, Cilacap, dan wilayah Pesisir Selatan.

Hal ini dapat menambah tinggi dan lama berlangsungnya genangan rob.

"Saat ini, pemantauan satelit Altimetri untuk tinggi muka air laut di Perairan Indonesia umumnya bernilai positif, yaitu berada di atas tinggi muka laut rata-rata (mean sea level)," kata Herizal.

Dia mengimbau masyarakat yang bermata pencaharian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi terhadap potensi bencana rob dan gelombang tinggi.

"Terutama untuk daerah-daerah pantai berelevasi rendah seperti Pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Semarang, Demak, hingga pantura Jawa Timur," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya