Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Tingkatkan Kualitas Belajar dari Rumah

Atalya Puspa
17/6/2020 05:57
Tingkatkan Kualitas Belajar dari Rumah
Survei Rencana Kembali ke Sekolah(FSGI/Unicef/NRC/L-1)

HASIL survei Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) di 34 provinsi pada 6-8 Juni 2020 menunjukkan mayoritas sekolah di Tanah Air, termasuk yang berada di zona hijau, belum siap menghadapi kenormalan baru jika sekolah dibuka kembali.

Untuk itu salah satu rekomendasi FSGI kepada pemerintah ialah memberlakukan perpanjangan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan belajar dari rumah (BDR) untuk semua zona. Namun, itu harus diikuti perbaikan kualitas dan layanan kepada siswa dan guru.

Pendapat itu disampaikan Wakil Sekjen FSGI Satriawan Salim, Ketua Komisi X DPR Saeful Huda, dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, kemarin.

“Dalam BDR dan PJJ semestinya terdapat pendampingan, pelatihan, dan pengarahan teknis untuk guru-guru agar PJJ lebih berkualitas, kemudian buka dan gratiskan jaringan internet bagi siswa dan guru di daerah yang tak ada internet,” kata Satriawan dalam konferensi pers pemaparan hasil survei FSGI.

Selain itu, lanjutnya, FSGI juga merekomendasikan agar pemerintah membuat kurikulum darurat atau adaptif di masa pandemi covid-19.

Di acara yang sama, Saeful Huda meminta pemerintah memetakan kebutuhan pendidikan setiap daerah selama PJJ. Salah satunya kebutuhan infrastruktur internet.

Secara terpisah, Hetifah Sjaifudian meminta pemerintah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur komunikasi.

“Kita harus berfokus pada peningkatan kualitas belajar dari rumah. Tingkatkan kapasitas guru secara digital dan kualitas platform pendidikan daring,” tambahnya.

Menurun selama pandemi

Sudah hampir tiga bulan siswa di Indonesia mengikuti PJJ dan BDR. Hal itu tentu saja membuat kualitas pendidikan menurun karena standar pelaksanaan pembelajaran secara daring tidak bisa disamakan dengan tatap muka di sekolah.

Demikian dikatakan Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sri Wahyuningsih dan Konsultan Nasional Pendidikan dalam Situasi Darurat Unicef-RDI Yusra Tebe, dalam webinar Tahun Ajaran Baru Persiapan dan Adaptasi Pendidikan Anak di Masa Pandemi.

“Kita tidak bisa menuntut kualitas terhadap target kurikulum di masa pandemi karena yang menjadi tujuan utama ialah menjaga keselamatan dan kesehatan peserta didik, keluarga, serta bapak-ibu guru,” tambah Sri.

Sementara itu, Yusra yang memaparkan hasil survei Unicef pada awal Juni di 34 provinsi di Indonesia, mengatakan, untuk meningkatkan kapasi tas pembelajaran, pihaknya merekomendasikan kepada pemerintah agar melakukan metode pembelajaran kombinasi, yakni pertemuan tatap muka dan BDR.

Secara terpisah pemerhati pendidikan sekaligus Direktur Sekolah Putra Pertiwi, Novianty Elizabeth, mengungkapkan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh, antara lain pentingnya dukungan orangtua dan peranan pendidik dalam menyederhanakan program belajar.

“Misalnya, pengajar membuat jadwal belajar lebih pendek dan memberikan materi yang tidak terlalu berat,” tuturnya. (Bay/Aiw/Rif/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya