Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Sinergi Orang Tua-Guru Kunci Kesuksesan Pembelajaran Jarak Jauh

Atalya Puspa
17/6/2020 01:07
Sinergi Orang Tua-Guru Kunci Kesuksesan Pembelajaran Jarak Jauh
Siswa melakukan pembelajaran jarak jauh dari rumah(Antara/Fakhri Hermansyah)

PEMERHATI Pendidikan sekaligus Direktur Sekolah Putra Pertiwi Novianty Elizabeth mengungkapkan, banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh. Salah satunya dengan mengkomunikasikan pentingnya dukungan orang tua dari rumah sebagai mitra sekolah dalam belajar jarak jauh.

"Sehingga orang tua juga mensupport baik perangkat maupun akses internet," kata Novianty kepada Media Indonesia, Rabu (16/6).

Selain dukungan orang tua, pengajar juga dapat membuat jadwal mata pelajaran yang lebih sederhana dengan waktu yang lebih pendek dari jam belajar tatap muka.

"Guru harus tepat waktu masuk kelas virtual dan tetap melakukan masuk-menyapa, mengabsen, dan sebagainya. Guru diminta untuk memberikan materi yang tidak terlalu berat pada peserta didik, guru harus berinovasi dan kreatif dalam menyampaikan materi jarak jauh agar siswa tidak merasa bosan belajarjarak jauh," tuturnya.

Novianty mengakui, kualitas pendidikan jarak jauh memang tidak sama dengan tatap muka. Banyak kendala yang ditemukan saat pembelajaran jarak jauh yang dilakukan saat ini, baik dari orang tua siswa maupun dari guru.

"Saya banyak mendengar keluh kesah orang tua saat LFH ini dimana mereka keberatan dengan banyaknya tugas dan harusnya setiap hari mendampingi anak belajar dari rumah, belum lagi materi yang diberikan gurunya terlalu sulit sehingga anak tidak bisa mengerjakan dan orang tua tidak bisa menerangkan," ujarnya.

Baca juga : Edukasi Pencegahan Covid-19 Butuh Pendekatan Khusus

Selain itu, kendala juga dihadapi sekolah dan pendidik, antara lain bagi yang tidak memiliki akses infrastruktur serta terbatasnya kemampuan menyediakan sarana internet.

Berikutnya, lanjut Novianty, materi yang diberikan tidak dapat tersampaikan dengan maksimal, dan kebanyakan saat ini penilaian domain pada ranah kognitifnyanya saja.

"Bagaimana penilaian afektif dan psikomotoriknya (sikap dan keterampilan) ini juga kendala guru dalam pembelajaran jarak jauh. Tata tertib kedisiplinan juga akan lebih sulit di terapkan pada masa ini," ucapnya.

Namun, Novianty menegaskan, sebenarnya ini momentum yang tepat untuk siswa memerdekakan diri mencari ilmu yang diperlukan sesuai dengan minatnya.

Adapun, orang tua harus menguatkan kedudukannya sebagai pemilik utama anak yang harus mempunyai kontribusi langsung dan bekerjasama dengan pendidik di sekolah dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah.

"Dan ini juga momentum suatu perubahan kearah new nomal pendidikan yang sebelumnya banyak yang menolak pembelajaran jarak namun saat ini pendidik harus cepat beradatasi menggunakan metode pembelajaran online," tandasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya