Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Pondok Pesantren Bersiap Terapkan Kenormalan Baru

Atikah Ishmah Winahyu
09/6/2020 14:20
Pondok Pesantren Bersiap Terapkan Kenormalan Baru
Seorang santri mengecek suhu tubuh para santri lainnya saat akan Shalat Dzuhur di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Mubarokah, Boyolali(ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

JELANG memasuki tahun ajaran baru 2020/2021, sejumlah pondok pesantren bersiap untuk menjalani kenormalan baru selama pandemi covid-19.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri M Makmun Mahfud mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan berbagai persiapan dan pengaturan ulang agar para santri yang saat ini masih berada di rumah masing-masing, bisa kembali menjalani kegiatan pembelajaran di pondok dengan aman meski sedang dalam pandemi.

“Kami terus mengadakan persiapan, karena nanti mungkin pada awal Juli baru akan ada (pembukaan pondok) tahap pertama. Jadi selama dua bulan, yaitu Juli dan Agustus, rancangannya begitu. Kami terus kerja sama dengan satuan gugus tugas di kabupaten kami,” kata M Makmum Mahfud dalam konferensi pers secara daring dengan BNPB, Selasa (9/6).

Pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para orangtua, tenaga pengajar, dan santri agar memahami cara menjalani kebiasaan baru yang baik dan benar. Kemudian para santri diimbau untuk melakukan isolasi mandiri di rumah sebelum kembali ke pondok pesantren guna mencegah penyebaran covid-19.

“Penerimaan kami akan adakan rapid test, kemudian kami siapkan ruang isolasi. Rencananya, semua diisolasi satu minggu, yang ada gejala kami isolasi dua minggu,” jelasnya.

Baca juga: Panduan Protokol Kesehatan untuk Pondok Pesantren Hampir Rampung

Senada, Ketua Pesantren Tangguh, Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Abdul Muid Shohib mengatakan pada 4 Juni 2020 lalu, pihaknya telah mengumumkan pada para santri yang berada di rumah untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sebelum kembali ke pondok secara bertahap.

“Kita rencanakan dari 28.000 santri untuk tahap pertama yang bisa kembali ke pondok sekitar 10 persen atau kurang lebih 2.500 santri. Kita ambilkan dari santri-santri (yang tinggal) di Kediri dan sekitarnya,” ujar Abdul Muid.

Kemudian, para santri yang kembali ke pondok pesantren pada 20 Juni akan menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu, termasuk penyemprotan disinfektan pada barang bawaannya. Santri ini juga tidak akan langsung masuk ke asrama pesantren, melainkan asrama khusus untuk melakukan isolasi kembali selama 14 hari.

“Di asrama khusus ini kita terapkan protokol kesehatan. Kita awasi, wajib pakai masker, rajin cuci tangan, dan menerapkan physical distancing. Selama isolasi kita akan isi kegiatan mereka dengan hal-hal positif seperti salat berjamaah, istighasah, pengajian, dan kegiatan yang meningkatkan imunitas seperti berolah raga dan konsumsi vitamin,” pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya