Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Pakar Epidemiologi UI Bantah Kemenkes Soal Hidroksiklorokuin

Insi Nantika Jelita
07/6/2020 16:19
Pakar Epidemiologi UI Bantah Kemenkes Soal Hidroksiklorokuin
Ilustrasi(Dok MI)

PAKAR Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono membantah pernyataan yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan soal hidroksiklorokuin aman digunakan dalam uji klinis pengobatan covid-19.

"Tidak ada data yang sudah dianalisis, makabinformasi ini tidak bisa dipercaya. Sudah banyak hasil studi bahwa hidroksiklorokuin tidak efektif," kata Riono dalam cuitanya @drpriono yang sudah diizinkan dikutip oleh mediaindonesia.com, Jakarta, Minggu (7/6).

Ia juga menyayangkan bahwa nukan hanya biaya murah hidroksiklorokuin dan sudah terlanjur tersedia. Hal itu justru didorong digunakan walaupun sudah ada studi yang menyatakan tidak efektif, seperti dari studi dari Universitas Oxford, Inggris.

"Organisasi profesi juga ngotot padahal tidak punya data. Banyak studi yang menyatakan tidak efektif," kata Riono saat dikonfirmasi.

Baca juga :Mantan Direktur PT DI Diperiksa KPK

Kemenkes sendiri dalam pernyataan resminya menyebut, Executive Group of the Steering Committee Solidarity Trial menerbitkan surat yang menyatakan bahwa berdasarkan analisis sementara yang dilakukan oleh Data Safety Monitoring Committee (DSMC) terhadap data yang dikumpulkan pada uji klinik pengobatan Covid-19 tidak ditemukan adanya masalah keamanan pada pemberian Hidroksikloroquin (HCQ).

Data dari penelitian lain yang sedang berjalan, yakni Randomised Evaluation of Covid-19 Therapy (RECOVERY) trial juga menyimpulkan hal yang sama. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan untuk melanjutkan penggunaan HCQ pada Solidarity Trial.

Untuk itu Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan selaku koordinator Solidarity Trial Indonesia mengeluarkan surat pemberitahuan kepada Tim Peneliti Solidarity Trial Indonesia untuk menggunakan kembali Hidroksiklorokuin pada penelitian Solidarity Trial. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya