Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MESKI dihantam pandemi Covid-19, proses pendidikan di Indomesia harus terus berjalan walau dengan kebijakam belajar dari rumah. Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi mengakui keterbatasan infrastruktur membuat proses belajar tidak optimal saat belajar dari rumah.
Mengantisipasi tidak terpenuhinya Kriteria Ketentuan Minimal (KKM) proses belajar- mengajar yang berpotensi menghasilkan generasi yang hilang (lost generatiom), Didik menyarankan kepala dinas dan kepala sekolah di daerah menyusun bridging course (matrikulasi) agar siswa punya kesiapan menghadapi pembelajaran diatas tingkatnya saat ini.
"Oleh karena kondisi learning from home di setiap daerah belum ada petanya, tidak ada pula peta kualitas hasil pembelajaran di setiap wilayah. Berapa lama matrikulasi akan dilakukan di setiap sekolah, diserahkan sepenuhnya kepada dinas pendidikan dan satuan pendidikan," kata Didik yang kini bertugas di Pusdatin Kemendikbud.
Ia menjelaskan, matrikulasi merupakan salah satu strategi paling efektif dan efisien yang bisa dilakukan di sekolah daripada menambah waktu belajar satu semester untuk menutupi kekurangan waktu belajar dan peningkatan standar kualitas lulusan sesuai kurikulum nasional.
Pasalnya, jika menambah satu semester, tentu membutuhkan biaya yang sangat mahal. Jika menggunakan asumsi anggaran dari BOS saja, perlu anggaran kurang lebih Rp30 triliun untuk tambahan waktu satu semester.
Baca juga : Kualitas Pembelajaran Harus Jadi Perhatian saat Terapkan PJJ
"Di sinilah makna 'merdeka belajar' dan 'guru penggerak' bisa dioptimalkan untuk mencapai standar kualitas yang diharapkan. Tentu, suasana belajar yang menyenangkan dan berpusat pada siswa tetap harus dijaga," ujarnya.
Keputusan melakukan matrikulasi, diserahkan kepada daerah dan sekolah dengan melihat komdisi siswa. Menurut Didik, untuk sekolah-sekolah yang kualitasnya masih di bawah rata-rata, matrikulasi mutlak dilakukan. Proses belajar-mengajar akan tersendat kalau matrikulasi tidak dilakukan karena para siswa belum siap belajar kurikulum kelas di atasnya.
"Ini juga sekaligus merupakan kesempatan untuk melaksanakan Full Day School sehingga waktu belajar di sekolah bisa ditambah sampai habis shalat asar. Full Day menjadi jalan keluar agar para siswa tetap mendapat layanan maksimal, " papar Didik.
Ia menegaskan, perlu kerja keras semua pihak terutama para pengambil kebijakan, kepala daerah, anggota legislatif, termasuk para pengawas dan pemerhati pendidikan untuk memastikan penyiapan Generasi Emas Indonesia tetap konsisten dan berjalan sesuai arah peningkatan SDM yang diharapkan.
"Jadi, demokrasi di Indonesia akan berjalan semakin baik dan berkualitas apabila pendidikan masyarakatnya juga semakin baik dan berkualitas. Pendidikan yang berkualitas dan berkarakter menjadi penentu kesuksesan pelaksanaan demokrasi di Indonesia, " pungkas Didik. (OL-7)
Jadi tutor online sukses! Panduan lengkap mengajar pelajaran sekolah, tips menarik siswa, dan raih penghasilan tambahan dari rumah. Pelajari caranya!
Tersedia layanan design & build, sebuah solusi lengkap dari awal hingga akhir bagi bunda yang ingin mewujudkan berbagai ide kreatifnya.
Program kuliah online bisa menjadi alternatif cara bagi para pekerja untuk meraih gelar sarjana. Seperti apa prosesnya?
Sebagai salah satu penyelenggara pendidikan vokasi, LKP juga dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dan terus bertransformasi
Mempelajari bahasa asing sangat banyak manfaat yang nantinya akan berguna bagi kamu, Salah satunya jika kamu ingin kuliah di luar negeri.
Saat pandemi membuat pendidikan jarak jauh sebagai pilihan dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.Era sekarang digitalisasi pendidikan tidak bisa dihindari.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung memberikan tiket gratis menonton Gelaran balap Formula E 2025 di Ancol Jakarta Utara pada Sabtu, 21 Juni 2025, kepada ribuan siswa SMA dan SMK
Dedi mengajak masyarakat Jawa Barat bersama-sama mengembangkan pendidikan menuju pendidikan yang memiliki karakter.
Ribuan calon siswa SMA/SMK yang tereliminasi tahap pendaftaran dimulai Sabtu (14/6) in karena tidak melakukan verifikasi akun hingga hingga batas akhir yang ditentukan pada Jumat (13/6).
Selama SPMB berlangsung ada beberapa persoalan dalam pengajuan PIN yang dicatat oleh tim verifikator, seperti berkas kurang lengkap dengan dokumen asli, dan persoalan KK kurang dari satu tahun
Hingga sekarang baru mendaftar 93.720 akun dan 26 ribu di antaranya telah diverifikasi.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved