Tiga Jurus NRC Perkuat Media Group News 

Ade Alawi
31/5/2020 13:55
Tiga Jurus NRC Perkuat Media Group News 
Gedung Media Group(MI/Ramdani)

DALAM sebuah kelompok media, terlebih dalam kondisi penuh keterbatasan, seperti masa pandemik covid-19, peran lembaga riset mutlak diperlukan. 

Karena itu, News Research Center (NRC) diharapkan memainkan perannya tidak hanya menyuplai data riset melainkan sebagai think thank (tangka pemikir) bagi pengembangan media-media yang berada di bawah payung Media Group News.

Demikian dikemukakan Kepala Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Media Indonesia Irwansyah dalam Halal bi Halal yang digelar NRC via aplikasi zoom, Jumat (29/5).

“Dalam kondisi serba sulit, seperti era covid-19, NRC harus keluar dari zona nyaman. Kontribusinya bagi Media Group News dituntut lebih, tidak sekadar menyuplai data riset,” kata Irwansyah. 

Dalam Halal bi Halal bertema Eksistensi NRC Menyambut New Normal dan Masa Depan Bisnis Media yang dimoderatori Head of NRC Ade Alawi, Irwansyah mengatakan tiga hal yang harus dilakukan NRC untuk mengembangkan Media Group News (Media Indonesia, Metro TV, Medcom.Id, Lampung Post), yakni pertama, membuat monitoring dan evaluasi (monev) program di semua platform Media Group News. 

“Setelah membuat monev, apa rencana kerjanya berupa rekomendasi. Misalnya, sebuah program di Metro TV, dikaji kualitas programnya, bagaimana rating share dan seberapa besar iklan yang masuk (revenue),” ujar pakar komunikasi UI ini.

Baca juga: Media Harus Cermati 4 Perubahan Perilaku di Era Covid-19

Kedua, kata dia, menyinergikan konten dan revenue (pendapatan). 

“Hubungan kedua hal ini tak bisa dipisahkan. Konten yang baik dan menarik akan banyak dilihat orang dan tentu iklan pun tertarik masuk. Tapi, kalau tidak juga iklan masuk mesti dilihat kenapa hal itu terjadi. Nah, itu tugas NRC mengkaji lebih jauh,” tuturnya.

Ketiga, lanjutnya, membangun interaktivitas, keterlibatan narasumber dan pemirsa di semua platform Media Group News.

”Di masa covid-19 di mana orang dibatasi keluar rumah alias harus stay at home, momentum juga bagi NRC untuk menawarkan program yang berbasis virtual meeting (pertemuan daring),” ujarnya. 

Menurutnya, dalam program tersebut perlu diundang tokoh atau public figure yang memiliki basis massa, sehingga akan banyak orang yang terlibat dalam acara tersebut.

“Dalam forum tersebut pertemukan narsum dengan pemirsanya. Angkat topik actual dan menarik perhatian masyarakat. Program ini langsung dihendel NRC,” paparnya.

Tak hanya itu, lanjut dia, program andalan NRC selama ini, yakni Focus Group Discussion (FGD) bisa terus diselenggarakan secara daring meski dalam suasana covid-19. 

Di sisi lain, dia menepis anggapan bisnis media telah tamat di tengah serbuan media social. Menurutnya, dalam laporan Edelman Trust Barometer pada 2018, dari 28 negara yang dilakukan survei, Indonesia berada di urutan kedua setelah Tiongkok dalam konteks media masih menjadi referensi bagi public untuk mencari informasi.

“Berdasarkan survei itu, tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap media mencapai 68%. Hal ini tentu saja modal social yang kuat bagi media untuk tetap eksis dan terus berkembang,” jelasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya