Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DALAM sebuah kelompok media, terlebih dalam kondisi penuh keterbatasan, seperti masa pandemik covid-19, peran lembaga riset mutlak diperlukan.
Karena itu, News Research Center (NRC) diharapkan memainkan perannya tidak hanya menyuplai data riset melainkan sebagai think thank (tangka pemikir) bagi pengembangan media-media yang berada di bawah payung Media Group News.
Demikian dikemukakan Kepala Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Media Indonesia Irwansyah dalam Halal bi Halal yang digelar NRC via aplikasi zoom, Jumat (29/5).
“Dalam kondisi serba sulit, seperti era covid-19, NRC harus keluar dari zona nyaman. Kontribusinya bagi Media Group News dituntut lebih, tidak sekadar menyuplai data riset,” kata Irwansyah.
Dalam Halal bi Halal bertema Eksistensi NRC Menyambut New Normal dan Masa Depan Bisnis Media yang dimoderatori Head of NRC Ade Alawi, Irwansyah mengatakan tiga hal yang harus dilakukan NRC untuk mengembangkan Media Group News (Media Indonesia, Metro TV, Medcom.Id, Lampung Post), yakni pertama, membuat monitoring dan evaluasi (monev) program di semua platform Media Group News.
“Setelah membuat monev, apa rencana kerjanya berupa rekomendasi. Misalnya, sebuah program di Metro TV, dikaji kualitas programnya, bagaimana rating share dan seberapa besar iklan yang masuk (revenue),” ujar pakar komunikasi UI ini.
Baca juga: Media Harus Cermati 4 Perubahan Perilaku di Era Covid-19
Kedua, kata dia, menyinergikan konten dan revenue (pendapatan).
“Hubungan kedua hal ini tak bisa dipisahkan. Konten yang baik dan menarik akan banyak dilihat orang dan tentu iklan pun tertarik masuk. Tapi, kalau tidak juga iklan masuk mesti dilihat kenapa hal itu terjadi. Nah, itu tugas NRC mengkaji lebih jauh,” tuturnya.
Ketiga, lanjutnya, membangun interaktivitas, keterlibatan narasumber dan pemirsa di semua platform Media Group News.
”Di masa covid-19 di mana orang dibatasi keluar rumah alias harus stay at home, momentum juga bagi NRC untuk menawarkan program yang berbasis virtual meeting (pertemuan daring),” ujarnya.
Menurutnya, dalam program tersebut perlu diundang tokoh atau public figure yang memiliki basis massa, sehingga akan banyak orang yang terlibat dalam acara tersebut.
“Dalam forum tersebut pertemukan narsum dengan pemirsanya. Angkat topik actual dan menarik perhatian masyarakat. Program ini langsung dihendel NRC,” paparnya.
Tak hanya itu, lanjut dia, program andalan NRC selama ini, yakni Focus Group Discussion (FGD) bisa terus diselenggarakan secara daring meski dalam suasana covid-19.
Di sisi lain, dia menepis anggapan bisnis media telah tamat di tengah serbuan media social. Menurutnya, dalam laporan Edelman Trust Barometer pada 2018, dari 28 negara yang dilakukan survei, Indonesia berada di urutan kedua setelah Tiongkok dalam konteks media masih menjadi referensi bagi public untuk mencari informasi.
“Berdasarkan survei itu, tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap media mencapai 68%. Hal ini tentu saja modal social yang kuat bagi media untuk tetap eksis dan terus berkembang,” jelasnya.(OL-5)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved