Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
WAKIL Presiden Ma’ruf Amin mengakui belum sinkronnya sistem pendataan yang dimiliki pemerintah.
Akibatnya banyak persoalan yang muncul dalam proses penanganan pandemi Covid-19.
“Data-data yang belum sinkron baik yang menyangkut orang miskin yang harus diberi bantuan sosial maupun data UMKM yang belum konkret,” kata Wapres saat halal bihalal secara Virtual dengan Pejabat/Pegawai Sekretariat Wakil Presiden, Jumat, Jumat (29/5).
Karena itu, Wapres menyebutkan, pandemi ini seharusnya bisa dijadikan momentum untuk mengonsolidasi ketidaksinkronan pendataan tersebut.
Apalagi tantangan yang dihadapi pemerintah saat ini semakin berat karena karena harus mengatasi pandemi serta persoalan perekonomian dan kemisikinan. “Banyak hal yang bisa menjadi pelajaran dari pandemi ini,” imbuhnya.
Wapres berharap dengan adanya perbaikan data ini masyarakat bisa merasakan adanya hasil positif dari reformasi birokrasi. Selain itu, Wapres berharap tidak ada korban dari proses reformasi birokrasi dan penyesuaian eselon. “Kita akan usahakan tidak ada korban dari penyederhanaan birokrasi. Pekerjaan jadi lebih baik,” pungkasnya. (OL-8).
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
"Saat dunia semakin tidak menentu, kalau dibilang pusing tujuh keliling. Tapi saya yakin badai pasti berlalu. Paling penting karyawan semua sehat, dan bisa kerja" ujar Chandra.
"Tentu ini bantuan yang luar biasa, yang sangat kita butuhkan saat ini. Masker pelindung dengan spesipikasi yang bagus."
Diinformasikan pihak keluarga, saat ini dokter Handoko masih dalam kondisi sadar meski komunikasi sangat dibatasi.
Pasien positif korona ini adalah bagian dari rombongan umrah berjumlah 24 orang. Saat ini pengawasan terhadap 23 orang lainnya sedang dilakukan sampai 19 Maret atau masa inkubasi virus berakhir
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved