Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kota Makassar tengah melakukan persiapan new normal atau normal baru. Ada beberapa skenario yang mulai digodok, termasuk soal new normal di sekolah. Meski belum masuk dalam skenario pemerintah pusat.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Abdul Rahman
Bando, Jumat (28/5) mengatakan, jika new normal benar-benar diberlakukan, maka proses belajar mengajar di sekolah nantinya dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai yang diatur dalam Perwali Nomor 31 Tahun 2020 tentang pedoman pelaksanaan protokol kesehatan.
Namun, Pemkot Makassar belum memastikan kapan sekolah kembali dibuka karena semua tergantung keputusan pemerintah pusat. "Kalau soal sekolah itu keputusan pemerintah pusat. Kita tentu tidak mungkin buka sekolah di Makassar. Jadi berdasarkan kebijakan nasional," kata Rahman.
Itu juga ditegaskan, Penjabat Wali Kota Makassar Yusran Jusur yang menyatakan protokol kesehatan di sekolah sudah diatur di Perwali. "Hanya saja kewenangan menentukan kapan sekolah dibuka itu ranahnya gugus tugas pusat, jadi pemkot mawih menunggu kebijakan pusat," ulangnya
Hanya saja, Dinas Pendidikan mulai menyiapkan skenario untuk menerapkan new normal di sekolah. "Saat ini terus dilakukan konsolidasi dengan sekolah-sekolah untuk memastikan kesiapan dalam menerapkan protokol kesehatan sesuai perwali tersebut," lanjut Rahman.
Bukan hanya Dinas Pendidikan saja yang harus siap, tapi kesiapan dari sekolah itu senduru dan kesiapan siswanya. Dan tentunya harus ikuti aturan, seperti, sekolah harus menyiapkan tempat cuci tangan lengkap dengan sabun atau hand sanitizer.
"Setiap sekolah wajib menyediakan tempat cuci tangan dengan menggunakan sabun di setiap depan kelas dan menyediakan hand sanitizer di dalam kelas. Setiap sekolah juga wajib menyediakan thermal scanner dan setiap sekolah juga wajib melakukan pembersihan lantai, pegangan tangga, dan fasilitas sekolah lainnya," terang Rahman.
Bangku para siswa juga akan diatur berjarak untuk menghindari kontak langsung. Namun hal ini disesuaikan dengan kondisi ruangan kelas yang ada apakah muat jika diatur berjarak atau tidak. Selain itu, siswa akan masuk sekolah secara bergantian dan proses belajar mengajar hanya diadakan selama 4,5 jam, dari pukul 08.00 hingga 12.30.
"Lihat nanti, kalau jaraknya sudah memungkinkan sesuai dengan standar protokol kesehatan, bisa masuk semua. Tapi kalau tidak bisa dengan jarak yang sesuai protokol kesehatan maka pasti dibuat shift," tegas Rahman.
Terpisah, orang tua siswa bernama Rahmawati, mengaku meski ada protokol kesehatan, ia enggan anaknya masuk sekolah jika pandemi Covid-19 belum berlalu. "Kita sudah berkorban dua bulan lebih tidak keluar rumah, physical distansing, dan tiba-tiba anak-anak masuk sekolah di tengah pandemi. Sama saja cari penyakit," ketusnya. (OL-13)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved