Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
JURU Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan data beberapa provinsi menunjukkan gambaran baik dengan tidak terjadi penambahan signifikan jumlah kasus positif, membuka kesempatan untuk relaksasi beberapa aturan.
"Secara garis besar, dan ini masih akan kita tindaklanjuti lebih detail lagi, beberapa provinsi di Tanah Air telah menunjukkan gambaran yang bagus, tidak ada lagi secara signifikan penambahan kasus kemudian tidak ada lagi perluasan wilayah yang terdampak," kata Yurianto dalam konferensi pers di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (27/5).
Selain itu, kata dia, di beberapa provinsi itu juga tidak ada lagi penularan lokal yang tidak terkendali dari penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu.
Dari pengamatan itu bisa dikatakan kondisi beberapa provinsi sudah mulai terkendali dan sudah boleh mulai disarankan untuk dilakukan relaksasi beberapa peraturan tanpa meninggalkan aspek protokol kesehatan, kata dia.
Kesimpulan sementara itu didapat setelah tim kesehatan dari Gugus Tugas Covid-19 pusat berdiskusi dengan tim-tim lain di tingkat provinsi serta kabupaten/kota serta laboratorium yang memeriksa spesimen.
"Kajian ini tentunya masih awal dan nantinya akan secara komprehensif kami laporkan Gugus Tugas pusat untuk dikaji secara bersama-sama," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan itu.
Baca juga: Bertambah 686, Pasien Positif Covid-19 Menjadi 23.851
Kajian mendalam itu akan menjadi landasan keputusan pemerintah selanjutnya agar tidak terjadi penambahan kasus signifikan lagi.
Kajian relaksasi akan dilakukan secara terus-menerus. Namun, hal itu bukan berarti akan meninggalkan protokol kesehatan yang telah dilakukan selama ini seperti menggunakan masker dan menjaga jarak di tempat umum.
Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sampai dengan hari ini pukul 12.00 WIB, terdapat akumulasi 23.851 kasus positif di seluruh Indonesia.
Provinsi dengan total kasus positif di bawah 100 sejauh ini adalah Aceh dengan 19 kasus, Bangka Belitung 42 kasus, Gorontalo 60 kasus, Bengkulu 69 kasus, Nusa Tenggara Timur 85 kasus, Sulawesi Barat 88 kasus, dan Jambi 97 kasus.
Sementara itu, lima provinsi dengan akumulasi kasus terbanyak sejauh ini adalah DKI Jakarta dengan 6.896 kasus, Jawa Timur 4.142 kasus, Jawa Barat 2.157 kasus, Sulawesi Selatan dengan 1.381 dan Jawa Tengah 1.326 kasus. (A-2)
Timsus itu bertugas melakukan pengecekan keluar dan masuknya Harun Masiku ke Indonesia.
Juru bicara Satgas Covid-19 kota Sorong, Rudy Laku mengatakan ada 23 nakes yang positif covid-19, tapu rumah sakit dan puskesmas tetap beroperasi
Sejak 23 Maret hingga hari ini (16/7) pasien yang terdaftar menjalani perawatan covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran tercatat 6.749 orang.
PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, mengungkapkan terus bertambahnya kasus virus korona baru (covid-19) di wilayahnya, akibat kontak erat dengan pasien dalam pengawasan (PDP).
"Awal PDP ternyata setelah hasil tes swab keluar dari Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, negatif covid-19,"
Dengan metode terbaru ERAS pasien dapat kembali beraktivitas normal secepatnya tanpa perlu merasakan nyeri dan rasa sakit.
Secara neurobiologis, respons placebo dikaitkan dengan pelepasan endorfin, yaitu senyawa kimia alami yang menghasilkan perasaan kenyamanan dan pengurangan nyeri.
KASUS covid-19 di Indonesia bertambah 324 orang pada Sabtu, 11 Maret 2023 dan kematian satu orang. Total kasus konfirmasi positif di Indonesia mencapai 6.738.844 orang.
SATUAN Tugas Penanganan Covid-19 Sulawesi Utara (Sulut) mencatat, hingga 21 Januari 2023, akumulasi warga yang telah dinyatakan sembuh dari paparan penyakit tersebut sebanyak 52.869 orang.
Berdasarkan data Satgas, DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus covid-19 terbanyak, yakni 1.596 orang. Lalu, diikuti Jawa Barat 375 orang, Jawa Timur 188 orang dan Banten 183 orang.
Mayoritas peserta program menunjukkan data gula darah yang berangsur stabil bahkan ada yang telah mencapai target HbA1c.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved