Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Ini Indikator yang Harus Dipenuhi Agar Bisa Jalankan New Normal

Atalya Puspa
26/5/2020 15:10
Ini Indikator yang Harus Dipenuhi Agar Bisa Jalankan New Normal
Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 bersiap menghadiri acara Siaga Pencanangan Gerakan Nasional Indonesia Bersatu Lawan COVID-19(Antara/Muhammad Adimaja)

Indonesia bersiap memasuki era normal baru (new normal) di tengah pandemi covid-19. Berkaitan dengan itu, pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 telah membuat sejumlah indikator yang dapat menentukan kesiapan satu daerah untuk menerapkan new normal.

"Kalau kita lihat, ada 3 aspek utama yang menentukan kesiapan daerah. Pertama, gambaran epidemiologi, lalu surveillance kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatannya," kata Ketua Tim Pakar Gugus Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (26/5).

Adapun, dari indikator epidemiologi, daerah harus mencatat penurunan kasus positif covid-19, orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 50% dalam kurun waktu 2 pekan.

"Selain itu, jumlah yang meninggal turun. Kalau ini gak ada target, tapi harus turun terus," kata Wiku.

Baca juga: Server SIKM Pemprov DKI Down, Warganet Protes

Ini harus konsisten turunnya, lanjut Wiku, selama 2 minggu. "Maka dari itu daerah harus menjaga prestasi penurunan kasusnya. Dengan demikian indikator epidemiologinya bisa dikatakan bagus," kata Wiku.

Selanjutnya, dari segi indikator surveillance kesehatan masyarakat, daerah harus terus meningkatkan pemeriksaan laboratorium terkait kasus covid-19.

"Banyak diperiksa laboratorium, tapi banyak hasil negatif. Jangan sampai jumlah yang diperiksanya sedikit, makanya turun jumlah kasusnya," ucap Wiku.

Selanjutnya, indikator pelayanan kesehatan dinilai dari jumlah tempat tidur dan alat pelindung diri (APD) yang tersedia di tiap daerah.

Adapun, data-data dari indikator tersebut akan menghasilkan profil risiko tiap daerah yang dapat dilihat masyarakat luas lewat aplikasi bersatu lawan covid-19 (BLC).

"BLC bisa di-download di android atau iOS. BLC harus dimiliki oleh setiap orang, khususnya untuk pelaku perjalanan karena dari situ kita bisa tahu profil risiko setiap daerah," tandasnya. (OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik