Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
Indonesia bersiap memasuki era normal baru (new normal) di tengah pandemi covid-19. Berkaitan dengan itu, pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 telah membuat sejumlah indikator yang dapat menentukan kesiapan satu daerah untuk menerapkan new normal.
"Kalau kita lihat, ada 3 aspek utama yang menentukan kesiapan daerah. Pertama, gambaran epidemiologi, lalu surveillance kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatannya," kata Ketua Tim Pakar Gugus Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (26/5).
Adapun, dari indikator epidemiologi, daerah harus mencatat penurunan kasus positif covid-19, orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 50% dalam kurun waktu 2 pekan.
"Selain itu, jumlah yang meninggal turun. Kalau ini gak ada target, tapi harus turun terus," kata Wiku.
Baca juga: Server SIKM Pemprov DKI Down, Warganet Protes
Ini harus konsisten turunnya, lanjut Wiku, selama 2 minggu. "Maka dari itu daerah harus menjaga prestasi penurunan kasusnya. Dengan demikian indikator epidemiologinya bisa dikatakan bagus," kata Wiku.
Selanjutnya, dari segi indikator surveillance kesehatan masyarakat, daerah harus terus meningkatkan pemeriksaan laboratorium terkait kasus covid-19.
"Banyak diperiksa laboratorium, tapi banyak hasil negatif. Jangan sampai jumlah yang diperiksanya sedikit, makanya turun jumlah kasusnya," ucap Wiku.
Selanjutnya, indikator pelayanan kesehatan dinilai dari jumlah tempat tidur dan alat pelindung diri (APD) yang tersedia di tiap daerah.
Adapun, data-data dari indikator tersebut akan menghasilkan profil risiko tiap daerah yang dapat dilihat masyarakat luas lewat aplikasi bersatu lawan covid-19 (BLC).
"BLC bisa di-download di android atau iOS. BLC harus dimiliki oleh setiap orang, khususnya untuk pelaku perjalanan karena dari situ kita bisa tahu profil risiko setiap daerah," tandasnya. (OL-14)
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Seperti halnya virus korona, bentuk patologi sosial semacam itu kini juga masih ada dan bergentayangan. Mereka cuma bermutasi menjadi bentuk lain, dari yang kelas teri hingga kakap.
“Saya mohon bangsa ini, pemimpin-pemimpin kita, dalam bidang politik mana semua, tolong tidak berkomentar kalau komentarnya belum jelas,” kata Luhut
Direct Digital Radiography (DDR) ciptaan I Gede Bayu Suparta dirancang dengan fitur pengambilan mode thorax untuk diagnosis untuk diagnosis pasien Covid-19.
Pandemi covid-19 mesti dibaca betapa ada yang salah dalam sistem kehidupan kita sehingga virus itu mampu memporak-porandakan setiap sendi kehidupan di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved