Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Organisasi guru Minta Pola Komunikasi Kemendikbud Dibenahi

Syarief Oebaidillah
21/5/2020 22:37
Organisasi guru Minta Pola Komunikasi Kemendikbud Dibenahi
mendikbud Nadiemmakarim(Antara/Aprilio Akbar)

SEJUMLAH organisasi guru meminta pola komunikasi jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dibawah Mendikbud Nadiem Makarim dapat dibenahi dan diperbaiki.

"Masih ada waktu yang panjang ke depan bagi Mendikbud Nadiem Makarim bersama jajaran Kemendikbud memperbaiki komunikasi yang tersumbat yang terjadi selama ini," kata Kordinator Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Pahri pada diskusi daring bertajuk Evaluasi Kebijakan Pendidikan Nasional..

Pahri mengutarakan rekan rekannya di forum-forum guru sulit mendapatkan akses informasi. 

"Jangankan langsung ke Mendikbud, dengan staf khusus, dirjen atau dengan direktur.kami kesulitan komunikasi. Jika ini terus tersumbat maka kebijakan Kemendikbud sulit pula sampai ke tingkat guru dan kepala sekolah.Saya kira Ini harus dituntaskan,” tegas Pahri.

Dia menambahkan hasil survei Forum Guru Muhammadiyah (FGM) menunjukkan kinerja Kemendikbud pada semester pertama ini masih minim . Dari hasil survei 1.000 guru yang dilakukan melalui angket dari nilai 1 sampai 10, kinerja Kemendikbud mendapat nilai C pada poin 6,66.

Baca juga Umat Diingatkan Beragama Islam Itu Mudah

Ketua Bidang Pendidikan Nahdatul Ulama (NU) Circle Amri Rizali mengemukakan melalui surveinya dalam aspek komunikatif Kemendikbud mendapat nilai D. Dia berpendapat pesan dari Kemendikbud tidak sampai hingga ke tingkat bawah karena membingungkan. Selain itu menggunakan bahasa yang tidak biasa dan multitafsir.

Dia mencontohkan NU Cirle telah mengirim surat resmi memohon audiensi dengan Mendikbud Nadiem yang tidak direspon.

"Sejak 2 bulan hingga kini surat resm kami tidak ada jawaban resmi yang menyatakan menolak atau tidak ada waktu menerima audiensi kami .Mestinya ada kepastian sehingga kami tidak menunggu atau mengira-ngira,," ujar Amri Rizali yang pernah menjadi staf khusus Mendibud pada masa Anies Baswedan itu

Namun untuk Program Kemendikbud pihaknya memberi nilai C. Menurut Rizali, program Kemendikbud sebetulnya sangat kreatif, namun belum mendasar dan membumi, seperri  'Merdeka Belajar' membingungkan guru di sekolah yang saat mengajar masih dipandu oleh standar proses yang konvensional,

Wakil Sekjen FSGI Satriwan mengutarakan pola komunikasi Mendikbud Nadiem Makarim selama satu semester terakhir belum optimal yang berdampak pada kebijakan di lapangan.

Dia menilai ada kegagalan komunikasi pemerintah pusat dengan daerah dan guru.

"Jadi komunikasi mesti diperbaiki," tegasnya seraya mengusulkan komunikasi dengan kepala daerah, dinas pendidikan, juga organisasi guru sehingga kebijakan yang dikeluarkan bisa diterima dengan baik.

Hemat dia sebagai menteri 'milenial' semestinya dapat lebih luwes menjalin komunikasi.

"Generasi milenial itu terbuka, tranparan, suka dialog, harapannya seperti itu.Jadi gaya milenial itu dipraktikan. Sehingga infromasi sampai ke guru-guru ini diharapkan terjadi di lapangan," tukasnya.

Baca juga : Lebaran saat Pandemi, Ini Tips Lakukan Silaturahmi Online

Ketua Umum IGI Ramli Rahim mengutarakan hasil surveinya pada aspek komunikasi Kemendikbud era Nadiem Makarim dengan para guru dan masyarakat, hasilnya 54,2% responden menganggap kemampuan komunikasi Kemendikbud dalam satu semester dipimpin Nadiem Makarim bersama jajarannya hanya mendapat nilai C atau biasa saja.

"Tidak ada yang luar biasa bahkan 10, 7% memberikan nilai D dan menganggap komunikasi belum baik dan ada 5,4% yang memberikan nilai E dan menganggap komunikasi Kemendikbud masih buruk terutama diera pandemi Covid-19," katanya.

Namun, sudah ada 23,2 % yang memberikan nilai B atau menganggap komunikasi Kemendikbud sudah baik dan hanya 6,5% yang memberikan nilai A atau sangat baik.

Menurutnya, kemungkinan besar buruknya komunikasi Kemendikbud ini terjadi karena di semester pertama hampir semua jajaran eselon 1 berstatus Plt dan irit bicara, sementara Nadiem berbeda dengan menteri sebelumnya yang sulit dikontak langsung termasuk oleh organisasi-organisasi guru

"Kondisi ini berbeda dengan menteri-menteri sebelumnya. Jadi masalah komunikasi ini mesti diperbaiki, " pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya